Eramuslim.com – Ada yang mengherankan Mahfuz Sidik mencermati safari politik Presiden Jokowi dua pekan belakangan ini. Presiden, menurut Mahfuz, belum pernah mengingatkan Ahok menjaga kebhinekaan dan persatuan.
“Jika konteksnya kasus Ahok dan aksi 411, kenapa sampai sekarang Jokowi belum pernah memperingatkan Ahok tentang menjaga persatuan dan kebhinekaan? Kan ribut-ribut belakangan ini sumber masalahnya di Ahok?,” ungkap Mahfuz di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Padahal, menurut Mahfuz, dalam dua pekan terakhir, Presiden Jokowi sangat sibuk bertemu dengan banyak pihak mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Presiden juga tegas meminta komitmen pihak-pihak tersebut untuk menjaganya.
Tak kurang, papar Mahfuz, Presiden Jokowi telah mengungkapkan hal tersebut kepada pimpinan sejumlah ormas-ormas Islam, para ulama, pimpinan beberapa partai politik (Islam), hingga ke kesatuan dilingkunhan TNI dan Polri.
Mahfuz Sidik, menilai peringatan presiden hal yang normatif saja. “Itu normatif dan memang menjadi tanggung-jawab presiden.” Tukas Mahfuz. Namun menurut mantan Ketua Komisi I DPR ini, pernyataan presiden menarik dikritisi karena terkait dengan Aksi 411 yang dipicu sepak terjang Ahok.
“Presiden melihat kasus Ahok ini sebagai perkara besar dan serius sehingga harus turun gunung langsung. Mengingatkan semua pihak, khususnya kalangan umat Islam, TNI dan Polri akan pentingnya menjaga persatuan dan kebhinekaan. Pasti ada alasan atau kepentingan tertentu presiden melakukan ini,” ujar Mahfuz.
ika dicermati tokoh-tokoh umat Islam, baik yang terlibat langsung aksi 411 maupun yang tidak terlibat langsung telah menegaskan kepeduliannya terhadap persatuan dan kebhinekaan bangsa. Hal ini yang melandasi aksi damai dan tuntutan penegakan hukum.
Panglima TNI pun menegaskan hal ini dalam beberapa kesempatan. Sejarah memang menunjukkan komitmen elemen2 umat Islam, TNI dan Polri sangat kuat terhadap persatuan dan kebhinekaan Indonesia.
“Kita gak usah meragukan komitmen umat Islam, TNI dan Polri dalam urusan beginian. Sudah teruji dan terbukti,” ujar Mahfuz.
Mahfuz yang juga politisi PKS ini mendesak Presiden Jokowi menegor maupun mengingatkan Ahok. Sebab jika dibiarkan, Ahok terus menerus merasa tak bersalah. Bahkan bisa menimbulkan penilaian bahwa Presiden pasang badan untuk Ahok.
“Saya pikir presiden harus segera peringatkan Ahok. Karena masyarakat luas mulai menilai kalau presiden Jokowi pasang badan buat Ahok. Kalau enggak ditegur, Ahok akan terus merasa bahwa dia gak bermasalah,” ujar Mahfuz mengingatkan.(ts/ts)