Sedan Audi Milik Suami Seorang Perwira Polisi
Nur kembali mempertegas bahwa mobil tersebut milik suaminya. Dia mengaku dipinjamkan mobil itu karena mobilnya yang lain lagi berada di bengkel.
“Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel kalau untuk plat nomor mobilnya bagaimana itu saya tidak tahu sama sekali yang tahu suami saya,” katanya.
Pengemudi mobil Audi, Sugeng Guruh Utama, yang membawa Nur, tidak tahu apakah mobil itu bodong atau tidak.
“Tidak sopan kalau saya tanyakan, ini mobilnya bodong atau gak, ini pelat nomornya palsu atau gak, kan itu tidak mungkin saya tanyakan, tugas saya hanya mengendarai mobil tersebut,” imbuh Sugeng.
Sugeng menuturkan, dirinya bekerja menjadi sopir di keluarga Nur baru sepekan.
“Saya baru satu minggu bekerja,” sambungnya.
Bantah Tabrak Mahasiswa Cianjur
Sugeng membantah sebagai penyusup dalam iring-iringan kendaraan polisi karena sudah mendapatkan izin untuk masuk ke dalam iring-iringan tersebut.
“Saya mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya, saya masuk ke dalam iring-iringan bukan saya menerobos atau saya memaksa merangsak masuk ikut, itu semua atas sepengetahuan bapak,” klaim Sugeng.
“Suami bos kan anggota Kepolisian yang ikut dalam rombongan menuju ke TKP Wowon, karena sebelumnya Ibu juga sudah komunikasi dengan Bapak, dan disuruh ikut biar cepet,” tambahnya.
Sugeng mengeklaim, sebelumnya ia mengira jika tidak ada lagi mobil yang ikut dalam rombongan sehingga ia masuk ke dalam rombongan.
“Pas di Alam Sunda di Cipanas itu, Ibu kan lagi komunikasi sama Bapak, jadi di sana saya masih tunggal, tidak lama kemudian ada rombongan, dan Bapak suruh ikut rombongan, setelah rombongan lewat, baru saya masuk karena sudah disuruh, awalnya saya mengira kalau saya paling akhir di rombongan, namun tidak lama saya lihat ada mobil polisi, entah rombongan atau apa namun saya lihat di belakang saya ada dua mobil Polisi,” katanya.