Eramuslim.com – Menjelang Aksi Bela Rakyat 121 yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dinilai mahasiswa menyengsarakan rakyat, muncul hashtag #MahasiswaPintarItuDialog di twitter.
Koordinator Pusat BEM Se-Indonesia Bagus Tito Wibisono, dalam keterangannya kepada wartawan dua hari lalu, mengatakan, isu utama yang akan diusung adalah kenaikan harga BBM dan tenaga kerja asing asal Cina.
Pemerintah menaikan harga BBM non subsidi sebesar Rp300 per 5 Januari 2017. Adapun harga Pertalite menjadi Rp 7.350 dari semula Rp 7.050, Pertamax Rp 8.050 dari 7.750, dan Pertamax turbo Rp 9.100 dari Rp 8.800. Harga solar semula Rp 5.150 menjadi Rp 7.200 dan Pertamina Dex Rp 8.200 menjadi Rp 8.500. Padahal pemerintah telah mengumumkan bahwa per 1 Januari hingga tiga bulan ke depan tidak ada kenaikan harga.
Menjelang aksi mahasiswa 12 Januari 2017 itu, netizen mulai bersuara dengan mengusung hashtag #MahasiswaPintarItuDialog
Lewat hashtag tersebut, netizen berpesan agar mahasiswa tidak bertindak anarkis saat berunjukras.
“Besok demonya jangan ngomong SARA #MahasiswaPintarItuDialog,” tulis akun Rezaldy.
“Demonya jangan ngeluarin kata2 kasar yak.. #MahasiswaPintarItuDialog,” tulis Rian Firmansyah.
Namun, ada juga yang mendukung aksi mahasiswa besok.
“#MahasiswaPintarItuDialog dan diskusi, setelah itu #MahasiswaBergerak karena semua harga menjulang tinggi. TURUNKAN HARGA!” tulis akun @BangsaPenguasa
Sementara ada juga yang menilai, Hashtag #MahasiswaPintarItuDialog sengaja digulirkan untuk menggembosi gerakan mahasiswa.
“Mahasiswa pintar itu enggak akan bisa di gembosi dengan hashtag murahan kaya gini #MahasiswaPintarItuDialog,” tulis akun AntiDensus. (kl/rn)