“Tidak ada kerja paksa yang dilakukan sekolah terhadap kami, tidak ada makanan yang mengandung babi disajikan untuk kami,” tegas mereka dalam petisinya.
Dalam petisi itu juga mendesak pimpinan redaksi masing-masing media untuk memberikan klarifikasi secara tertulis serta melakukan konfirmasi dan komunikasi dengan pihak universitas.
“Surat keberatan dan petisi ini dibuat atas dasar menanggapi pemberitaan yang telah beredar tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun,” tutup surat petisi tersebut.
Total ada 217 mahasiswa dari berbagai jurusan yang turut menandatangani petisi. Dengan rincian 37 mahasiswa jurusan Tourism, 39 mahasiswa jurusan Teknologi, 42 mahasiswa jurusan Informasi Teknologi, dan 36 mahasiswa jurusan Manajemen, 38 mahasiswa jurusan Marketing dan Distribusi, dan 25 mahasiswa jurusan Komunikasi.
Universitas Hsing Wu dalam satu pernyataan, memprotes tuduhan tersebut telah merusak reputasi perusahaan-perusahaan yang ikut dalam skema magang untuk memberikan pengalaman kerja kepada para mahasiswa.
“Para mahasiswa tak pernah dieksploitasi,” tegas pihak unversitas. (kl/rmol)