Eramuslim – Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI) mengimbau mahasiswa mendukung gerakan bukan jadi penjilat.
“Mahasiswa jangan terima suap dan khianati rakyat. Kalau senior kalian ada istana jangan takut untuk bersikap kritis,” ujar Ketua Umum JIMI, Don Zakiyamani melalui pers rilisnya, Minggu (19/5).
JIMI menilai momen ini seharusnya menyadarkan mahasiswa bahwa segala bentuk kecurangan harus dilawan. Dan ini bukanlah makar.
“Negara demokrasi memberi ruang bagi siapapun mengungkapkan aspirasi di depan umum jangan takut,” tegasnya.
Rasa takut menurut dia, justru akan menyuburkan praktik otoriter.
JIMI menekankan, mekanisme pemilu yang dicurangi hanya dagelan politik. Ketika penangkapan terus terjadi, sudah saatnya mahasiswa bergerak.
“Jangan diam ketika praktik otoriter dijalankan dengan label konstitusi. Mahasiswa harus belajar sejarah agar tidak dibodohi oleh label konstitusional,” jelasnya.
Sekali lagi, kata dia, mahasiswa dilarang keras menjadi penjilat penguasa. Sebab mahasiswa adalah kelompok yang masih memiliki idealisme, tidak sepatutnya tergoda rayuan uang dan jabatan.
“Bila rakyat dizalimi dan kalian diam, kalian tidak lebih baik dari pelaku kezaliman itu sendiri,” pungkasnya. (rmol)