Tidak hanya di Istana Bogor, H-4 kedatangan Bush sekitar 300 orang yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa-Pemuda Anti Amerika (KOMPAAS) menggelar aksi Tolak Bush di depan istana negara.
Sebelumnya mereka melakukan aksi long march dari Masjid Istiqlal melewati Jl. Veteran menuju Istana Negara, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Sambil berjalan mereka meneriakkan yel-yel, mengibarkan panji-panji, serta membawa poster yang bertuliskan "Bush sama dengan Hitler." Mereka berteriak,"Amerika.Amerika, teroris.teroris, Bush.Bush, iblis.iblis.Allahuakbar."
Koordinator KOMPAAS Jayadi Kusuma menegaskan, tidak selayaknya Indonesia yang cinta damai, dapat menerima seseorang yang telah menimbulkan berbagai peperangan dan penderitaan di mana-mana.
"Bush penjahat internasional yang nggak pantas diterima, masih banyak rakyat kita yang miskin, tapi apa yang dilakukan pemerintah menyambutnya dengan dana yang besar, Bush nggak pantas disambut," tegasnya.
Aksi didepan istana diisi dengan orasi dan aksi teaterikal tentang kekejaman Bush. Peserta aksi di antaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Selain itu, sekitar 200 orang mahasiswa yang berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim indonesia (KAMMI) daerah Jakarta dan Badan Eksekutif Mahasiswa UNiversitas Indonesia dengan rute long march yang berbeda yakni, dari Bunderan Hotel Indonesia menuju Istana Negara juga menggelar aksi yang sama.
Kepala Divisi Strategis KAMMI Jakarta Yulius mengatakan, aksi jalan mundur yang dilakukan oleh kelompoknya itu, suatu bentuk gambaran yang dialami oleh pemerintahan Indonesia saat ini yang kembali pada zaman sebelum kemerdekaan.
"SBY takut dengan Bush, penyambutan berlebihan sampai sekolah harus diliburkan, padahal dia adalah the king terorist yang merupakan dalang penyerangan ke Irak," tandasnya.(novel)