Mabes Polri belum dapat memastikan bahwa sejumlah aksi perampokan terhadap bank dan toko mas mempunyai motif yang sama yaitu untuk mendanai aksi terror seperti yang pernah dilakukan oleh pelaku bom Bali II. Demikian Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Paulus Purwoko kepada wartawan, di Mabes Polri, Jakarta, (Rabu,28/12/05).
“Memang ada kesamaan indikasi, tetapi tidak pasti itu terorisme, meski ada kemungkinan hal itu dari kelompok pelaku terror,” katanya.
Menurutnya, kesamaan indikasi tersebut berdasarkan temuan dari pihak kepolisian yang melihat adanya kesamaan senjata yang digunakan oleh perampok, dengan senjata yang ditemukan pada saat penggerebekan di Batu, Malang November lalu.
Ia menegaskan, indikasi tersebut tidak akan menjadi kesimpulan akhir penyelidikan kasus perampokan, kepolisian akan terus mengintensifkan proses penyelidikan, sebab senjata rakitan seperti itu bisa saja digunakan olah siapa saja.
“Mereka bisa saja mendapat senjata itu dari selundupan bekas perang Thailand dan Kamboja yang masuk melalui wilayah Indonesia Bagian Timur dan Philipina,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, kepolisian telah berhasil menemukan dan menyita lima proyektil peluru dari senjata jenis Revorver dalam kasus perampokan toko mas di Yogyakarta yang menyebabkan dua orang meninggal dunia. (novel)