MAARIF Institue Sesalkan Keterlibatan Gereja Injili Dalam Aksi Teror Pembakaran Masjid di Tolikara

masjid tolikaraEramuslim.com – Maarif Institute menilai penyerangan terhadap umat Islam yang sedang menjalankan shalat Ied pada Jumat (17/07) pagi di Tolikara, Papua telah menodai suasana kerukunan umat beragama. Keterlibatan Gereja Injili Di Indonesia (DIGI) dalam insiden tersebut sangat disesalkan.

Menurut Direktur Eksekutif MAARIF Institute Fajar Riza Ul Haq, ada tiga hal yang mendesak untuk segera dilakukan agar konflik tak meluas.

Pertama, pihak kepolisian harus mengusut kebenaran surat yang dikeluarkan oleh DIGI. Surat tersebut, kata Fajar, dapat dianggap sebagai bentuk ancaman bahkan teror terhadap eksistensi kelompok-kelompok keagamaan lain di wilayah Tolikara.

Fajar mendesak kepolisian untuk segera menangkap dan mengusut motif dan aktor di balik aksi penyerangan tersebut agar tak berlarut-larut sehingga menimbulkan opini liar di masyarakat.

Kedua, pemerintah harus menerapkan kebijakan sistematis dalam mengelola kemajemukan di bumi Papua. “Semakin derasnya arus migrasi ke Papua membuat lebarnya pintu masuk paham-paham keagamaan yang mungkin tidak menjunjung tinggi semangat perbedaan,” kata Fajar melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7/2015).

Ketiga, organisasi keagamaan Kristen moderat harus bersikap pro aktif membuka komunikasi dengan kelompok-kelompok Islam guna mencegah salah paham. Mereka harus memberikan informasi mengenai dinamika kelompok-kelompok Kristen yang sebenarnya tidak monolitik.

“Jangan sampai masyarakat terseret opini yang mengeneralisasikan benturan kelompok-kelompok ekstrem dari masing-masing agama yang jumlahnya kecil,” lanjut Fajar.(rz)