Jakarta—Setelah terpilih sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring harus melepas jabatannya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Sesuai AD/ART PKS yang tidak memperbolehkan merangkap jabatan bagi pimpinan publik, Jumat (23/10) lalu, rapat Lembaga Tinggi Partai (MRA) PKS menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai Presiden PKS menggantikan Tifatul Sembiring.
Luthfi Hasan adalah Ketua Hubungan Luar Negeri DPP PKS, ia juga anggota Komisi I DPR dan pada periode lalu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). Luthfi Hasan yang pernah belajar di Universitas Islambad, dan pernah di Timur Tengah itu, dikenal sebagai kader senior, salah satu pendiri PKS, memiliki pengalaman dalam dan luar negeri, serta pengalaman di legislatif, dan pernah menjadi bendahara umum partai.
Pergantian jabatan ini menyebabkan Komisi I DPR harus berganti kepemimpinan selama tiga kali. Pertama, Tifatul Sembiring ditetapkan sebagai Ketua Komisi I, namun setelah terpilih sebagai Menkominfo, ia mengundurkan diri. Lalu, Luthfi Hasan ditetapkan sebagai pengganti Tifatul sebagai Ketua Komisi I. Setelah Luthfi terpilih sebagai Presiden PKS, jabatan Ketua Komisi I pun diberikan kepada Kemal Azis Stamboel yang juga berasal dari PKS.
Menurut juru bicara DPP PKS, Achmad Mabruri, pemilihan Lutfhi Hasan sebagai Ketua Komisi I DPR masih di internal PKS dan belum dikukuhkan di Komisi I.
"Kalau PKS kemudian mengganti lagi Ketua Komisi I dengan kader lainnya yakni Kemal Azis Stamboel, maka nama Kemal Azis yang akan didaftarkan Fraksi PKS kepada pimpinan DPR untuk dikukuhkan sebagai Ketua Komisi I DPR," katanya.
Mabruri menambahkan, Luthfi Hasan masih berada di Komisi I hanya sebagai anggota biasa, tidak diberikan beban lainnya, agar bisa berkonsentrasi mengurusi partai.
Di Komisi I DPR ada lima kader PKS, Tifatul Sembiring, Hidayat Nurwahid, Luthfi Hasan Ishaaq, Kemal Azis Stamboel, dan Al Muzammil Yusuf.
Sementara itu, selain Tifatul Sembiring, tiga kader lainnya yang terpilih sebagai menteri adalah Suharna Surapranata sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Suswono sebagai Menteri Pertanian, dan Salim Segaf Al Jufri sebagai Menteri Sosial.
Menurut Anis Matta, Sekjen PKS, Suharna yang menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS digantikan oleh Untung Wahono yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Polhukam DPP PKS.
Suswono yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Wakil Sekjen Bidang Organisasi serta Ketua Wilayah Dakwah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta digantikan oleh Budiyanto (sebagai Wasekjen Bidang Organisasi) dan Agus Purnomo (sebagai Ketua Wilayah Dakwah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta).
Anis menambahkan, satu Kader PKS lainya Salim Segaf Al Jufri tidak menduduki jabatan struktural di kepengurusan partai sehingga tidak ada kader lain yang menggantikannya. Salim Segaf Al Jufri, kata Anis, adalah salah satu pendiri PKS dan jabatan sebelumnya adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk negara Arab Saudi dan Oman.
Menurut Anis, proses pergantian pengurus berjalan cepat dan tenang, tidak ada gejolak, karena kriteria penggantiannya sudah jelas, sehingga figur yang akan menggantikannya juga sudah jelas. Selanjutnya, Presiden PKS, Ketua MPP PKS dan pengurus DPP PKS lainnya yang baru diangkat akan segera dilantik oleh Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin sebagai pejabat definitif. (Ind/antara)