“Saya ingin sampaikan anggota dan staf saya iseng juga turun ke lapangan pagi pagi melihat demonstran banyak dibayar Rp200, Rp300 sampai Rp400 ribu per orang. Jadi tidak murni semua demonstran,” pungkasnya.
Diketahui, aksi demonstrasi 21-22 Mei dinodai aksi kericuhan oleh massa, yang disebut polisi, bayaran. Mereka berbeda dengan massa yang berdemo dengan damai. Ratusan orang pun ditangkap karena melakukan penyerangan pada polisi dengan melempar petasan, batu, serta merusak fasilitas umum. (cnn)