Eramuslim.com – Koordinator PPKM darurat yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tampil di podcast Deddy Corbuzier.
Luhut berbicara tentang penanganan COVID dan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut seperti dilihat di podcast tersebut, Selasa (6/7/2021), ditanya soal efektivitas PPKM darurat guna menekan penyebaran COVID. Luhut menyebut kebijakan pemerintah sebaiknya diikuti disiplin masyarakat.
“Sebenarnya, kalau kita semua disiplin, jalan tuh. Masalahnya, saya lihat kita nggak disiplin. Kita suka masih berkicau dengan pikiran-pikiran kita sendiri, ‘Ini kurang keras, ini keras, ini harus begini’. Saya kan tentara, saya lama di Kopassus, 21 tahun. Kita dalam teori-teori itu tuh ada kita bagaimana lindung tinjau, tahu musuh kita dari sini dari sini. Ini kan kita nggak tahu musuh kita dari mana,” kata Luhut.
Luhut tak setuju ada anggapan Jokowi hanya berbicara ekonomi. Menurutnya, Jokowi memikirkan rakyat kecil di tengah pandemi COVID.
“Jadi, kalau orang bilang Presiden kenapa hanya bicara ekonomi, bukan. Presiden tuh bicara bukan ekonominya, tapi rakyatnya itu lo, rakyat-rakyat kecil itu kalau terjadi berlama-lama, ini yang paling menderita rakyat kecil,” ujar Luhut.
“Ekonomi rakyat kecil, tapi orang selalu kaitkan tidak berani membuat keputusan. Tidak. Presiden tuh minta kita bicara, supaya, berimbang, ekuilibriumnya di mana. Itu ndak mudah memang. Mudah ngomongnya sih, ndak,” imbuhnya.
Luhut Jawab Alasan RI Masih Buka Pintu Masuk bagi WNA Luhut menyebut konsistensi masyarakat dalam penerapan sebuah kebijakan juga kurang. Menurutnya, banyak intelektual yang harusnya bisa jadi panutan malah bertindak sebaliknya.
“Konsistensi kita kurang. Banyak intelektual-intelektual yang mungkin bisa sebagai pemimpin tidak memberikan contoh yang baik. Anda sebagai pemimpin, Anda harus loyal kepada sistem, loyal kepada jabatan yang kau lakukan. Kalau kau tidak memberikan contoh yang baik, lha, anak buahmu, rakyatmu gimana,” ujar Luhut.