“Iya, jadi kita akan membantu bersama-sama dan melindungi rakyat yang berjuang untuk kepentingan menegakkan kedaulatannya,” kata Ketua Panitia Front Kedaulatan Bangsa Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto, dalam konferensi pers pernyataan sikap Pilpres 2019, di Hotel Gran Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).
Kelompok purnawirawan tersebut memaparkan delapan sikap. Adapun bunyi delapan sikap Front Kedaulatan Bangsa itu adalah sebagai berikut ini:
1. Saat ini bangsa dan negara kita sedang mengalami kondisi politik yang tidak stabil disebabkan hak kedaulatan rakyat dalam kehidupan demokrasi, dirampas bagaikan Ibu Pertiwi yang sedang diperkosa. Dengan terjadinya kecurangan Pemilu 2019 yang terstruktur, sistemati, dan masif ditambah dengan keadaan ekonomi sangat membebani rakyat yang dapat melumpuhkan sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Kami serukan kepada sudaraku sebangsa dan setanah air untuk bersama dalam semangat kebangkitan nasional untuk menyelamatkan kedaulatan negara dan masa depan bangsa Indonesia dari bahaya konflik suku, agama, golongan yang dapat memicu disintegrasi NKRI.
3. Kami mengajak para purnawirawan TNI-Polri tetap konsisten sebagai patriot bangsa yang bertakwa kepada Tuhan YME serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam kondisi damai maupun genting demi bangsa dan negara.
4. Kita harus selalu bersama dan berpihak kepada rakyat yang saat ini hak kedaulatannya sedang diselewengkan.
5. Kami sebagai generasi pendahulu berpesan kepada prajurit TNI-Polri saat ini bahwa kita adalah anak kandung rakyat Indonesia yang selalu dituntut membela rakyat untuk memperjuangkan hak rakyat.
6. Inilah saatnya TNI menunjukkan kepada rakyat jati dirinya sebagai tentara rakyat dan Polri sebagai pelayan, pelindung, pengayom, masyarakat.
7. Ingatlah pesan moral 8 wajib TNI-Polri untuk tidak sekali-kali merugikan rakyat dan tidak sekali-kali menakuti serta menyakiti hati rakyat.
8. Secara khusus kami sampaikan kepada pihak pihak tertentu agar tidak memanfaatkan pemilu 2019 untuk keuntungan dan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Karena rakyat Indonesia semakin cerdas dan mengetahui apa yang sesungguhnya sedang terjadi.[tsc]