Puluhan anggota Laskar Pembela Islam (LPI) dan Front Pembela Islam (FPI) Kota Pontianak Sabtu malam (28/7) malam, urung melakukan sweeaping ketempat hiburan malam. Mereka tertahan di depang Gang Bayu Jalan Tanjungpura, oleh barisan Polisi yang siap mengamankan aksi mereka.
Aksi sweeaping gagal, setelah aparat kepolisian melakukan negosiasi dengan pimpinan FPI dan LPI. Sebelumnya, massa FPI dan LPI sudah siaga sejak pukul 21.00 dengan peralatan kayu.
Ketua DPD FPI Kalbar, Afli Herlambang mengatakan, aksi yang dilakukan massa FPI dan LPI itu adalah untuk meminta para pengelola hiburan malam untuk menghormati bulan Ramadan.
Menurutnya tempat-tempat seperti itu diindikasikan sebagai tempat maksiat.
“Kami minta para pengelola hiburan malam untuk tidak buka selama bulan Ramadan. Kami minta mereka menghormati ini, jadi tidak ada salahnya jika kawan-kawan dari laskar (LPI) untuk turun tangan,”katanya saat ditemui di lokasi, malam kemarin.
Afli membantah, akan adanya sweeping. Melainkan hanya menindaklanjuti adanya laporan bahwa masih banyak tempat-tempat hiburan malam yang buka bahkan sampai menjelang sahur.
“Kalau ternyata terbukti bersalah, ya kami minta pihak aparat maupun pemerintah untuk mencabut izinnya. Masih banyak kok omset atau pendapat daerah selain dari itu,”katanya Afli didampingi Ketua dewan Suro FPI Kalbar, Syahroni.
Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen Unggung Cahyono menyatakan, pihaknya sebatas memantau aksi yang dilakukan ormas tersebut. Pihaknya tidak segan-segan untuk bertindak tegas jika ormas yang bersangkutan melakukan aksi diluar wewenangnya, apalagi hingga menimbulkan anarkis. “Kita disini hanya memantau saja. Kita akan tindak jika mereka melakukan diluar wewenang mereka,”tegasnya.
Dilokasi yang sama, Kabag Ops Polresta Pontianak Kompol Bangun SW didampingi Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Puji Prayitno mengatakan pihaknya mensiagakan 1 pleton dari masing-masing Polsek, dan dibackup dari Polda Kalbar dan Brimob.(fq/inilah)