Umat Islam harus bersatu menghadapi berbagai persoalan, seperti kata pepatah yang mengatakan ibarat satu tubuh kalau yang satu sakit maka yanng lain ikut merasakan. Tetapi akhir-akhir ini tampak sekali ada upaya untuk memecahbelah antar kelompok-kelompok Islam, di mana semakin gencar pemberitaan dari daerah pemuda PKB yang notabene dari ormas Nahdlatul Ulama itu menyerang markas Front Pembela Islam (FPI), sebagai bentuk balasan pasca Insiden Monas. Padahal seperti baik NU maupun FPI sama-sama menginginkan Ahmadiyah dibubarkan.
Karena itu, perlu dipertanyakan siapa yang menginginkan ini semua terjadi, tentu dapat dipastikan adalah mereka yang tidak menginginkan Islam itu damai. Meski demikian, benih-benih Ukhuwah Islamiyah masih bisa terus dikembangkan. Hari ini, Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) mengumumkan untuk bergabung dengan Advokasi Anti-Ahmadiyah untuk melakukan pembelaan terhadap Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab dan anggota FPI yang saat ini ditahan.
"Sesuai arahan PBNU, kami datang menjenguk beliau (Rizieq) untuk menyampaikan pesan bahwa tidak ada sengketa atau sentuhan kepentingan (FPI) dengan NU, ada permintaan dari Habib Rizieq kepada LPBH NU untuk ikut serta dalam penanganan kasus ini, " ujar Ketua LPBH NU, M Sholeh Amin, di depan biro operasi Polda Metro Jaya, Senin (9/6).
Sholeh yang didampingi timnya juga mengatakan, bahwa masalah Ahmadiyah adalah masalah penistaan terhadap agama Islam. Kasus Ahmadyah merupakan keputusan syuriah NU tahun 1995, yang diperkuat pleno PBNU 2005 dan diperkuat lagi oleh syuriah NU 2008 bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat.
"Dalam hal ini ada persamaan pandangan antara NU dengan FPI, " kata Sholeh. Mulai hari ini, katanya, LPBH NU resmi bergaabung dengan tim Advokasi Anti Ahmadiyah.
Sementara itu, Ketua Tim Advokasi Anti-Ahmadiyah Heri Yusuf Amir membenarkan pengumuman yang telah disampaikan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU). Ia menegaskan secara resmi LBH NU sudah menjadi bagian tim advokasi anti-Ahmadiyah.
Pembubaran FPI Alihkan Isu JAI
Secara terpisah, Ketua Umum Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Syafrudin Anhar meminta pemerintah jangan memindahkan isu dari pembubaran Jemaat Ahmadiyah ke pembubaran Front Pembela Islam. Pasalnya, isu utamanya adalah penodaan agama yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah terhadap Islam dan bukan soal kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Kalau kebebasan agama kita dukung itu. Siapa yang tidak mendukung kebebasan beragama. Kita hanya menentang pelaku penodaan agama, " ujar Anhar, di sela-sela demo pembubaran Ahmadiyah di depan Istana Negara Jakarta.
Menurut Anhar, AMK bersama organ kepemudaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lainnya, GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah), bersama organisasi Islam lain melakukan demonstrasi menuntut pembubaran Jemaat Ahmadiyah. "PPP tentu tidak ingin problem umat Islam dibiarkan saja tanpa ada penyelesaian yang jelas dari pemerintah, " pungkasnya.(novel)