Loyalis Anies: Rumput Lapangan Bola Standard FIFA Dinilai oleh Vendor Rumput Lapangan Golf

eramuslim.com – Pemerintah berencana mengganti rumput Jakarta International Stadium (JIS). Ini dilakukan untuk memastikan JIS memenuhi persyaratan saat verifikasi FIFA.

Karena itu, JIS menjadi salah satu pilihan tempat Piala Dunia U-17. Setelah Gelora Bung Karno dipastikan tidak dapat digunakan karena telah dikontrak untuk konser Coldplay.

JIS yang dipelopori oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba-tiba menjadi topik pembicaraan yang ramai. Banyak yang membawanya ke ranah politik.

Rumput JIS harus diganti oleh Ahli Agronomi Qamal Mustaqin yang merupakan Chairman Karya Rama Prima.

Mantan anggota TGUPP Anies Baswedan, Tatak Ujiyati menyindir rekam jejak Qamal Mustaqin yang awalnya merupakan kontraktor lapangan golf.

“Ketika rumput lapangan bola standard FIFA dinilai oleh vendor rumput lapangan golf, jadinya standar VIVA,” kata Tatak Ujiyati, Kamis, (6/7/2023).

Diketahui, PT. Karya Rama Prima awalnya bernama Perfect Golf.

Kabarnya juga ikut melakukan perbaikan rumput di GBK untuk persiapan U-20.

Qamal Mutaqin sudah pernah melakukan sejumlah proyek antara lain di Senayan National Golf, Suvarna Golf Jakarta, Gelora Bung Karno, Palm Hill Golf Club, New Kuta Golf Bali, Black Rocks Golf Belitung, Parahayang Golf Bandung, Merapi Golf Yogyakarta, hingga Bali National Golf.

Sebelumnya, Erick Thohir memastikan jika verifikasi dilakukan hari ini maka JIS akan dicoret jadi opsi venue Piala Dunia U-17.

Erick menyebut hal ini bukan persoalan jenis rumput. Tapi rumput itu ada yang kuat matahari lama, ada yang kuat matahari sedikit.

Rumput yang di lapangan latihan JIS disebutnya bagus karena mataharinya cukup. Ketika yang di dalam, mataharinya kurang jadi rumputnya tidak bisa beradaptasi.

“Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, pasti dicoret. Nah, niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi,” tutur Erick.

Sementara itu, Basuki Hadimuljono menyayangkan rumput JIS tidak sesuai dengan standar FIFA.

Sehingga, menurutnya perlu diganti secara keseluruhan jelang pergelaran Piala Dunia U-17.

“Menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion). Termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games. Jelas tidak masuk standar FIFA, kalau dengan kondisi sekarang,” kata Basuki.

“Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai ahlinya beliau, Pak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau, harus diganti. Kalau mau 3 bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang, mungkin harus diubah rumputnya. Jadi yang sekarang tak dapat memenuhi kriteria FIFA, untuk itu akan diganti rumput yang lain untuk dipakai U-17,” lanjutnya.

Untuk mengganti rumput tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp6 Miliar agar memenuhi standar FIFA.

“Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal Mustaqim (Chairman Karya Rama Prima selaku pihak ahli) sekitar Rp6 miliar,” tambahnya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Katanya bukan masalah rumput tapi akses keluar masuk penonton inilah kalau sportifitas sudah ditumpangi kebencian kapan bersatunya untuk maju kalau dinegri sendiri sudah saling jegal