Indonesia berniat untuk memperluas penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadis (MHQH) dari tingkat Asia Tenggara (Asean) menjadi tingkat Asia.
Hal tersebut disampaikannya oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. DR. Nasaruddin Umar usai membuka penyelenggaraan MHQH tingkat Asean pertama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Menurutnya, adanya pemikiran agar MHQH perlu ditingkatkan hingga ke Asia, karena banyaknya warga di kawasan tersebut menguasai bahasa Arab dan sebagian lainnya tak memahami. "Jika disatukan lewat kegiatan MHQH, akan memperkuat persatuan umat Muslim, " katanya.
Kegiatan MHQH pertama yang diadakan selama tiga hari (21-23 Juli) tersebut digagas Indonesia bekerja sama dengan Arab Saudi diikuti 82 peserta berasal dari Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Kamboja, Brunai Darussalam, Malaysia, Timor Leste dan tuan rumah Indonesia.
Sementara itu Atase Keagamaan Kedutaan Besar Arab Saudi, Ibrahim Al-Nughaimsy berharap para peserta tak hanya mampu menghafal Al-Quran, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenai niatan Indonesia meningkatkan MHQH menjadi tingkat Asia, ia menyambut gembira. Sebab, berbagai bangsa di Asia akan berkumpul.
"Semua dapat berkumpul karena dipersatukan dengan Al-Quran yang diturunkan dalam bahasa Arab, " pungkasnya.
Timor Leste Kirim Utusan
Nasaruddin juga mengungkapkan, dalam kegiatan ini Timor Leste mengirim utusan. Meski mereka tergolong Muslim minoritas di negerinya, tetapi punya niatan kuat untuk kegiatan tersebut.
"Ini pertanda bahwa warga Muslim di negeri itu tak ingin ketinggalan dalam pembinaan umat dalam rangka peningkatan akhlak yang baik, ujarnya.
Ia mengatakan, sebelumnya mantan Perdana Menteri Timor Leste, Alkatiri pernah mendatanginya yang meminta agar umat Muslim di negerinya tak ditinggalkan dalam berbagai event penting lainnya. (novel)