Eramuslim.com – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan Presiden Joko Widodo untuk mengadopsi dua budaya dalam kepemimpinannya saat ini. Dua budaya tersebut adalah budaya malu dan budaya mundur.
Menurut Siti Zuhro, budaya ini perlu dimiliki, terutama oleh seorang pejabat yang sudah menyadari ketidakmampuannya dalam melaksanakan amanah rakyat. Hal ini pula berlaku bagi Jokowi. Setahun kepemimpinannya yang tidak menghasilkan prestasi menggembirakan dan justru kebobrokan harus segera disadari sendiri oleh Jokowi.
“Budaya malu, budaya mundur harus ditradisikan. Enggak apa-apa jika Jokowi bilang, saya rela mundur, karena saya tidak kapable. Ini ekspresi kematangan kita,” kata Siti Zuhro saat menjadi pembicara dalam Grup Diskusi Indonesia di Restoran PempeKita, di Tebet Dalam Raya Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2015) malam.
Perempuan yang akrab disapa Wiwieq ini mencontohkan Jepang, sebuah negara yang sudah mentradisikan budaya malu dan budaya mundur.
“Budaya ini harus ditradisikan. Seperti di Jepang, perdana menterinya belum sebulan mundur,” ungkapnya.
Selain Siti Zuhro, hadir dalam acara yang dipimpin Bursah Zarnubi ini antara lain Budayawan Ridwan Saidi, politikus senior Golkar Ariady Achmad, Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, dan aktivis senior Syahganda Nainggolan.(ts/mp)