Lima Tokoh NU Bertemu dengan Presiden Israel, Said Didu: Saat Ribuan Anak-anak dan Perempuan di Gaza Dibantai

 

5 tokoh Nahdliyin beremu dengan Presiden Israel Isaac Herzog (Int)

eramuslim.com — Sejumlah lima tokoh Nahdatul Ulama (NU) diketahui telah bertemu Presiden Israel, Isac Herzog. Hal tersebut menuai kontroversi.

Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu. Ia mengungkit bagaimana kekejaman Israel pada orang Palestina.

“Saat ribuan anak-anak dan perempuan di Gaza dibantai oleh Israel – 5 tokoh NU justru menemui pimpinan pembantai ,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Senin (15/7/2024).

Didu turut menyoroti para tokoh NU itu yang berfoto dengan senyum-senyum. Masing-masing mereka adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

“Sambi foto-foto dengan senyum dan tawa. Silakan publik menilai,” ujarnya.

Di foto itu, ada total 13 orang. Presiden Israel Isaac duduk dengan mengenakan setelan jas.

Pertemuan itu dikabarkan terjadi pada pekan lalu. Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengonfirmasi lima orang itu bertemu tidak atas nama PBNU.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali juga menyesalkan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.

Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi.

PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” katanya Ahad (14/7/2024) malam.

Savic menambahkan, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU. Hal itu akan memperburuk citra NU di mata publik.

Padahal, sambungnya, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” katanya.

Menurut Savic, PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

Bahkan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (11/7/2024) lalu.

“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Pelestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” jelasnya.

Ketika ditanya soal sanksi dari PBNU kepada warga yang berkunjung ke Israel itu, Savic menjelaskan, kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terbelebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel.

“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” tegasnya.

(sumber: Fajar)

Beri Komentar