Generasi muda Islam Indonesia tidak lama lagi akan merasakan fasilitas belajar agama bertaraf internasional. Pemerintah berencana membangun lima Madrasah Aliyah bertaraf internasional pada tahun ini.
Madrasah Aliyah itu akan tersebar di beberapa daerah antara lain, Dumai, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Insya Allah, Depag akan menargetkan lima Madrasah bertaraf internasional, dapat dibangun tahun ini, yang pertama kita bangun di Kota Dumai, Propinsi Riau. Tujuannya untuk memadukan dan penyamaan sains dan teknologi dengan ilmu agama bagi masyarakat bawah, "jelas Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama usai penandatanganan MoU dengan Walikota Dumai, di Kantor Depag, Jakarta, Kamis(17/1).
Menurutnya, untuk pembangunan madrasah bertaraf internasional ini, diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar 60 milyar rupiah per unitnya, sehingga total keseluruhannya adalah 300 milyar rupiah.
"Lokasi pembangunan madrasah internasional di Dumai, seluas 20 hektar, selain dibangun setingkat Aliyah Internasional sebaiknya dibangun pula madrasah tingkat ibtidayah dan tsanawiyah dikota ini, "sambungnya.
Untuk kedepannya, lanjutnya, setiap propinsi juga akan dibangun satu Madrasah Aliyah bertaraf internasional dalam beberapa tahun ke depan.
Ali menjelaskan, perbedaan Madrasah Aliyah bertaraf internasional dengan Madrasah Aliyah biasanya, seluruh siswanya akan diasramakan.
Selain itu, siswa juga diwajibkan menggunakan bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa harian. Selain itu, siswa diwajibkan fasih membaca Al-Quran dan membaca teks kitab kuning yang biasa dipelajari di Pesantren.
Sementara itu, Walikota Dumai, Zulkifli AS mengatakan, Pemda Dumai telah menyiapkan anggaran sebesar 3, 5 milyar rupiah untuk pembangunan sarana pendidikan tersebut.
"Setelah ini dibangun, kami berharap living cost siswa ditanggung pemerintah, "imbuhnya. (novel)