Lima Butir Sikap Kelompok Cipayung Sikapi Aksi Teror di Tolikara

papuaMapEramuslim.com – Kelompok Cipayung Plus mengutuk keras tragedi Tolikara Papua. Cipayung Plus adalah organisasi mahasiswa nasional yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).

Dalam rilis yang diterima redakasi, Cipayung Plus menilai penyerangan dan pembakaran Masjid dan kios oleh oknum tidak bertanggung jawab saat umat muslim menunaikan ibadah sholat Idul fitri, jelas adalah tindakan tidak beralasan, yang tidak dapat dibenarkan oleh siapapun.

“Persatuan nasional sebagai dasar kebangsaan kita dalam menjaga harmonisasi dan toleranai jelas terusik. Kita segenap warga bangsa harus sepakat untuk mengatakan bahwa tindakan demikian adalah tindakan yang tidak Pancasilais dan tidak menghargai serta menghormati perbedaan,” debut mereka, Jumat (24/7).

Menyikapi tindakan tersebut Cipayung Plus menyatakan sikap sebagai langkah bersama dalam usaha untuk terus menjaga dan memelihara harmonisasi dan toleransi yang selama ini telah terjaga.

“Solidaritas kebangsaan adalah salah satu mimpi kami sebagaimana termanifestasi dalam kesepakatan kelompok Cipayung yaitu ‘menuju Indonesia yang dicita-citakan’,” tulis mereka.

Berikut lima poin sikap Cipayung Plus terkait Tragedi Tolikara Papua: Pertama, mengecam pelaku penyerangan dan pembakaran yang terjadi di Tolikara tanggal 17 Juli 2015 lalu dan mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini. Kedua, menghimbau kepada segenap warga bangsa untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi untuk tidak melakukan aksi dalam bentuk apapun sebagai cara untuk menjaga agar situasi tetap terus terjaga baik dan kondusif.

Ketiga, sebagai anak bangsa, dan pewaris kebangsaan Indonesia, mari kita sama-sama terus merajut hubungan persaudaraan kita menjaga perbedaan dan saling mengargai untuk terus hidup bersama sebagai sebuah bangsa yang bersatu. Keempat, menyerukan kepada para tokoh agama dan masyarakat segera melakukan langkah-langkah konkret dalam mengembalikan situasi kondusif. Kelima, menyerukan kepada segenap kader organisasi kelompok Cipayung Plus di seluruh Indonesia untuk bahu membahu bersama menjaga dan memelihara rasa persatuan dan semangat kebangsaan Indonesia.

“Salam solidaritas kebangsaan, jaga persatuan Indonesia,” ujar mereka.

Mereka yang tandatangai pernyataan ini adalah: M Arief Rosyid Hasan (Ketua Umum PB HMI), Lidya Natalia Sartono (Ketua Presidium Pusat PMKRI), Twedy Noviady Ginting (Ketua Presidium GMNI), Ayub Manuel Pongrekun (Ketua Umum GMKI), Aminuddin Ma’ruf (Ketua Umum PB PMII), Beni Pramula (Ketua Umum DPP IMM), Andriyans (Ketua Umum KAMMI), Eka Saputra (Presidium KMHDI), dan Suparjo (Ketua Umum HIKMAHBUDHI).(nn)