“Dengan begitu rakyat ikut berperan menentukan pemimpinnya dan tidak lagi seperti yang terjadi selama ini, dipaksa menerima siapa saja yang disodorkan partai sekalipun mereka tak suka,” jelas Lieus.
Menurut Lieus program Jaring Aspirasi Rakyat ini penting jika bangsa Indonesia sungguh-sungguh menginginkan terjadinya perbaikan dalam sistem ketatanegaraan, sistem pemerintahan maupun sistem sosial budaya dan politiknya. Dengan jaring aspirasi, maka partai-partai politik harus siap mengubah mekanisme memilih dan menetapkan calon-calon pemimpin bangsa tersebut dengan mengakomodir kandidat yang dihasilkan dari program Jaring Aspirasi Rakyat ini.
“Menjaring aspirasi rakyat dalam menentukan calon pemimpin rakyat bukan utopis. Ini adalah salah satu cara agar kita, sebagai bangsa, tidak terperosok ke dalam lobang kesalahan yang sama dalam memilih pemimpin seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” tegas Lieus.
Ia tegaskan, Jaring Aspirasi Rakyat ingin menghadirkan pemimpin nasional yang kuat, memiliki visi dan misi kerakyatan yang kental, serta berakar pada basis kerakyatan yang riil.(kl/rmol)