Lieus: ASBAK Kita Bentuk Untuk Perangi Kejahatan Ahok

lieusEramuslim.com – Tokoh Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, menggagas sebuah gerakan masyarakat yang dinamainya Asal Bukan Ahok (ASBAK).’

Diakui Lieus, visi misi dibentuknya ASBAK ini jelas tidak mendukung Ahok di Pilgub DKI, bahkan ASBAK bersedia pasang badan untuk memenangkan calon gubernur Anies Baswedan atau Agus Harimurti Yudhoyono demi menumbangkan Ahok.

“Visi misi Asbak ini sederhana sekali, Asal Bukan Ahok saja. Hari ini misalnya kita di rumah Anies, besok mungkin di rumah Agus, tapi tidak mungkin di rumah Ahok. Kita percaya dengan dua orang ini, Ahok udah selesai. Ahok kalah udah pasti. Banyak di dalam Asbak ini ada pendukung Agus maupun Anies. Makanya Ahok ini sudah pasti kalah di putaran pertama,” kata Lieus dikutip dari netralnews, Rabu (5/10).

Lebih lanjut, Lieus mengatakan, ASBAK bukanlah sebuah organisasi, melainkan pergerakan masyarakat yang terbentuk bukan karena menyasar pada perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dari Ahok, tapi karena ingin melawan perangai dan gaya kepemimpinan Ahok yang dinilai sudah tidak layak memimpin Jakarta.

“Karena kita sudah gerah dengan kepemimpinan Ahok. Jadi ASBAK ini bukan membenci Ahok karena dia Kristen, bukan karena dia Tionghoa, tapi karena orang ini jahat, perilakunya tidak pantas menjadi kepala daerah. Ini bukan organisasi yang ada struktur kepengurusannya, tapi ini pergerakan masyarakat. Ini ibaratnya perang melawan perangai si Ahok itu,” beber Lieus.

Kemudian, Lieus mengklaim, massa ASBAK nantinya lebih dari separuh jumlah pemilih di Jakarta. Jumlah massa ASBAK pun dikatakannya kian bertambah, dan itu ditandai dengan menurunnya elektabilitas Ahok dalam sejumlah survei beberapa hari terakhir.

“Massanya lebih dari 50 persen plus satu dari masyarakat Jakarta, banyak banget. Kalau kita ngeliat trennya elektabilitas Ahok kian menurun, ini membuktikan kalau ASBAK ini kian banyak dan menjamur. Si Ahok kan kian turun tuh elektabilitasnya,” pungkas Lieus.(ts/jitunews)