Dokumentasi lain yang diunggah warganet juga dicantumkan oleh Sputnik, seperti video rekaman CCTV yang diunggah akun @nantibaliklagi.
Sebagai penutup berita, media yang didirikan di Moskwa pada 2014 ini menuliskan letusan terbesar Krakatau di era modern terjadi pada 1883.
“Ledakan besar itu mengeluarkan suara yang terdengar ratusan mil jauhnya, membentuk tsunami yang menjulang setinggi 42 meter di beberapa tempat, dan menciptakan awan abu setinggi 80 km (260.000 kaki) yang menghitamkan langit di sekeliling Bumi selama beberapa tahun,” tulisnya.
Dan ini membuat sejumlah warga yang berada dekat dengan area Gunung Anak Krakatau mengungsi.
Apa yang warga lakukan sangat wajar.
Sebab,Gunung Anak Krakatau dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia.
Apapun yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau, entah itu erupsi atau gerakan lain, akan langsung menarik minat seluruh dunia.
Sebab, semua orang pasti tahu bencana dahsyat yang terjadi seperti ketika Gunung Krakatau meletus pada 1883 silam.
Pasalnya, tak hanya Indonesia, New York hingga seluruh merasakan fenomena mencekam ketika Gunung Krakatau meletus.
Melansir dari history.com pada Sabtu (11/4/2020), pada tahun 1883, Gunung Krakatau mengalami erupsi dan tak lama dia meletus.
Akibatnya, kejadian ini menewaskan ribuan orang dan menjadi salah satu bencana geologis terburuk di zaman modern.
Kisahnya terjadi pada 20 Mei 1883.
Awalnya, ada suara gemuruh dan kawah dari gunung ini mulai aktif selama sekitar 200 tahun.