Lengser Dari Medan Merdeka Selatan?

Boediono

Testimoni Komjen Pol Susno Duadji di depan Pansus Bank Century, yang bertajuk ‘Bhayangkara Sejati Setia dan Loyal’, membuat heboh karena hal-hal yang selama ini tidak banyak diketahui publik. Menurut Susno penyelesaian kasus Bank Century itu sangat mudah, tetapi menurut mantan Kabareskrim Polri itu, fihak kepolisian tidak memprioritskan kasus Bank Century.

Mengapa fihak kepolisian tidak memprioritaskan kasus Bank Century? Menurut testemoni Susno, saat kasus itu sedang dalam tahap penyelidikan, mengarah ke salah satu kandidat wakil presiden yang bakal bertarung di Pilpres 2009. Kandidat wakil presiden yang dimaksud adalah Boediono. Pada saat kasus Bank Century itu, posisi Boediono menjabat sebagai Gubernur BI.

Persoalannya, entah karena akibat testimoni atau semakin kerasnya desakan penyelesaian kasus Century, Jum’at (29/1/2009), Wapres Boediono, menegaskan bahwa dirinya siap untuk meninggalkan jabatannya sebagai wakil presiden. Sinyal itu oleh Wapres Boediono disampaikan kepada Ketua I, Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI),Kamrussamad, saat mereka beraudiensi di kantor Wapres di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pernyataan Boediono ini membuat berbagai kalangan merespon, dan sebagian besar kalangan merespon positif, jika Boediono mundur dari wakil presiden. Fadjroel Rahman, Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, langsung mengacungkan jempol bila Boediono mengundurkan diri dengan legowo. “Itu sikap yang sangat positip, karena kebijakan bailout Bank Century jelas melanggar undang-undang dan harus ada yang bertanggung jawab. Sejauh ini, tanggungjawab terhadap kebijakan bailout memang mengarah kepada Boediono. Makanya, saya kasih dua jempol buat Pak Boediono kalau dia mengundurkan diri”, ucap Fadjroel.

Ray Rangkuti, yang memimpin gerakan demokrisi rakyat, menilai kemungkinan ada tiga skenario, yang bakal terjadi berkanaan dengan pernyataan Boediono. Pertama, memang Boediono merasa bersalah, dan mulai ragu dengan dirinya sendiri. Kedua, pernyataan sikap itu sebagai sikap jantan, yang ditunjukkan Boediono menyikapi Bank Century. Ketiga, statementnya yang mengatakan siap mundur itu, mungkin bentuk sindiran kepada Presiden SBY, bahwa jika pejabat negara tersandung sebuah kasus, dan terindikasi salah, pejabat tersebut harus mundur”, ucapnya.

Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin, mengatakan, pernyataan Wapres Boediono itu, mencerminkan pribadinya yang santun. “Itu reaksi santun dari Wapres yang rendah hati, dan sebaiknya ditanggapi dengan wajar”, ungkap Amir.

Siapa yang bakal terjungkal akibat dari kasus Bank Century ini? Sri Mulyani atau Boediono? Politik terus bergulir. Tetapi, aksi yang berlangsung memperingati 100 Hari pemerintahan 28 Januari lalu, mereka menuntut agar ‘Trio Liberalis’, Sri Mulyani Indrawati, Boediono dan SBY, ketiganya harus mundur. (m/berbagai sumber).