eramuslim.com – Mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab nampaknya masih merasa kecewa dengan dirinya yang sempat dipenjara pada waktu masa Covid-19 sekaligus empat laskarnya yang meninggal dibunuh polisi.
Diketahui, pada tahun 2020 Habib Rizieq divonis penjara setelah terlibat kasus dugaan menghalangi tes swab Covid-19 RS Ummi.
Habib Rizieq dijatuhi vonis empat tahun penjara namun bebas bersyarat pada tahun 2022. Selain itu, di tahun 2020 juga terjadi penembakan terhadap laskar FPI dalam iring-iringan mobil Habib Rizieq di Tol Cikampek KM 50.
Empat laskar FPI ditembak hingga meninggal dunia oleh polisi yang saat itu mengejar Habib Rizieq. Namun, para terdakwa pelaku penembakan divonis bebas oleh Mahkamah Agung (MA) di tingkat kasasi.
Nampaknya, kejadian beruntun yang merugikan Habib Rizieq ini masih membuat imam besar FPI tersebut menyimpan rasa amarah dan kecewa.
Di dalam sebuah rekaman video IBTV yang beredar di media sosial, Habib Rizieq menjawab pertanyaan mengapa dirinya tak ikut turun ke jalan saat aksi unjuk rasa besar-besaran soal ‘Peringatan Darurat’ kawal putusan MK beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan, banyak pertanyaan ditujukan kepada dirinya pada saat aksi unjuk rasa itu terjadi. Lantas, di mana Habib Rizieq saat begitu banyak lapisan masyarakat turun ke Gedung DPR/MPR dan KPU dalam aksi ‘Peringatan Darurat’ kawal putusan MK?
“Jawab saya gampang, lu gua turun, lu enggak turun,” kata Habib Rizieq dalam video tersebut.
Selama ini, ia memang sudah sering turun untuk mengkritik pemerintah dan memimpin FPI untuk bergerak di masyarakat.
Ia juga menyinggung dirinya yang sempat dipenjara akibat Covid-19 serta laskar FPI yang meninggal dunia akibat ditembak polisi.
“Sampai capek, sampai kita dipenjara, sampai laskar kita dibunuh, lu pada diam aja,” kata dia menegaskan.
Saat ini, setelah semakin banyak kritik disampaikan untuk pemerintah, imam besar FPI ini merasa dirinya juga ikut dibawa-bawa. Terkait hal tersebut, ia ingin melihat terlebih dulu sebelum turun ke jalan karena selama ini sudah banyak aktif menyuarakan kepentingan rakyat.
Menurutnya, saat ini ia ingin melihat kondisi terlebih dahulu dan menyaksikan yang sedang terjadi.
“Nonton dulu, tenang-tenang dulu, santai. Enggak usah terburu-buru insyaallah ada waktunya,” ujar dia.
Ia mengatakan, orang-orang yang mencarinya untuk ikut turun ke jalan adalah pihak yang selama ini menghina dan mencacinya.
Meski demikian, bukan berarti ia tidak mendukung aksi masyarakat yang turun langsung ke jalan untuk menutut keadilan.
“Bukan berarti saya ennggak dukung, saudara. Kalau gerakan mahasiswa, buruh, tani insyaallah semuanya murni. Cuma yang teriak-teriak yang nyariin saya, bukan yang begitu. Yang nyariin yang kemarin maki-maki kita,” katanya
(Sumber: tvOne)