Lembaga Adat Melayu Tantang Dialog Terbuka Pihak yang Tidak Suka Da’wah UAS

Eramuslim – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyesalkan penolakan rencana Tausiah Ustadz Abdul Somad (UAS) di tiga provinsi di Pulau Jawa menyusul pengakuan adanya intimidasi hingga ancaman yang ia alami beberapa waktu terakhir.

Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Al Azhar mengatakan tak ada yang terancam oleh UAS karena yang bersangkutan hanya menunaikan tugas hati nurani dan ilmunya. UAS hanya melakukan tugas dengan jalan dakwah untuk memperkuat sila Ketuhanan yang Maha Esa.

“Sikap LAM amat menyesalkan itu. LAM membuka diri untuk pihak-pihak yang berpikir merasa terancam oleh majelis ilmu bersama UAS yang diadakan masyarakat untuk dialog terbuka,” kata Al Azhar di Pekanbaru, dikutip dari Antara, Selasa (4/9).

Karena itu, lanjutnya, sulit sekali dipahami dengan akal sehat mengapa ada komponen yang menolak Abdul Somad. Terlebih lagi, lanjutnya, jikapun ceramah UAS tidak dilakukan di depan publik, masyarakat juga bisa mengaksesnya melalui media sosial.

“UAS ini orang berilmu lalu berbagi kepada masyarakat yang berharap, ada kesepakatan UAS dan masyarakat. Lalu dibuat majelis kok malah dihambat dan diintimidasi,” ungkapnya.

Sebelumnya pada Minggu (2/9) UAS menyampaikan pembatalan ceramahnya melalui akun instagram @ustadzabdulsomad. Pembatalan tausiyah itu antara lain di Kota Malang, Boyolali, Jombang, dan Kediri pada bulan September 2018 ini.

Selanjutnya Yogyakarta pada Oktober serta janji dengan Ustadz Zulfikar di Jawa Timur pada Desember.