Ledakan yang terjadi di Pasuruan, Jawa Timur pada akhir pekan lalu, hendaknya tidak dikait-kaitkan dengan isu dan simbol keagamaan.
"Saya berkhusnudzon ini tidak ada kaitannya dengan umat Islam, dan tidak ada kaitannya dengan acara konferensi yang dilaksanakan pada di Gelora Bung Karno, ini sesuatu yang terjadi di luar konteks, " tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, di Jakarta.
Ia menyatakan, ajaran agama manapun tidak akan bertoleransi dengan kegiatan kekerasan termasuk terorisme. Karenanya Din, mendesak polri segera mengusut tuntas ledakan di kompleks perumahan di Pasuruan, yang menyebabkan sekitar 8 rumah rusak dan beberapa orang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Mengenai tata cara pemberantasan terorisme yang sering dianggap merugikan kelompok masyarakat, Ia mengingatkan, agar cara-cara pemberantasan terorisme tidak menyinggung agama Islam, sehingga menimbulkan stigma negatif terhadap kelompok tertentu.
"Kalau mau menangkap teroris, jangan menyerang masjid ataupun pondok pesantren, dan jangan singgung-singung lambang agama, silahkan saja, tapi jangan bawa agama, kalau itu bisa dilakukan, terorisme pasti tidak akan terjadi lagi, " tukasnya.
Untunglah, dalam penyelidikan terakhir, pihak kepolisian menemukan bukti bahwa ledakan di Pasuruan memang disebabkan oleh bom ikan nelayan yang meledak, jadi bukan oleh teroris.(novel)