Eramuslim.com -Nama besar almamater Kolese Kanisius mendadak seperti kesambar petir di siang bolong. Hal itu dipicu oleh ‘ulah’ alumnus kebanggaannya sendiri, yaitu pianis sekaligus komponis ternama, Ananda Sukarlan.
Dia memutuskan memboikot pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan cara ‘Walk Out’ (WO) dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius pada Sabtu akhir pekan lalu.
Tidak hanya itu, nama Ananda begitu menjadi sorotan publik, karena bukannya ikut menyambut, dia justru marah dan bahkan melancarkan serangan kepada panitia acara lantaran menghadirkan Anies Baswedan ditengah-tengah mereka.
“Jadi saya melihat bahwa kita telah mengundang seseorang yang mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang berbeda integritasnya dan nilai-nilainya dengan cara-cara yang diajarkan pada kita semua di Kanisius. Walaupun saya tahu bahwa mungkin kita memang harus mengundang seseorang dengan jabatan itu, tapi saya kira untuk next time kita harus melihat sosok itu seperti apa dan bagaimana dia,” begitu bunyi pidato Ananda setelah Anies meninggalkan ruangan tempat acara digelar, di JJC EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, 11 November 2017.
Praktis, aksi Walk Out yang juga diikuti sejumlah intelektual alumnus Kolese Kanisius itu kini selain terus menuai hujan kritik dan kecaman, tampaknya juga masih akan berbuntut panjang.
Presedium Relawan Anies-Sandi, Sugiyanto menyatakan, tak perlu kecerdasan khusus untuk menilai sikap Ananda tersebut sangatlah tidak pantas.
“Saya sebagai relawan dan rakyat Jakarta sangat tersinggung. Silahkan tanya kepada kaum intelektual mana pun di seluruh dunia, apakah ada almamater yang mengajarkan sikap dan perilaku seperti itu?,” kata Sugiyanto saat berbincang dengan TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
SGY panggilan akrabnya menilai, adalah sebuah kewajaran lembaga pendidikan mengundang Gubernur DKI Jakarta karena Kolese Kanisius merupakan lembaga pendidikan yang berdomisili di Ibu Kota Jakarta.