Lebih dari 50 Perusahaan di Karawang Krisis, 12 Perusahaan Akan Hengkang

petrokimia1
Ilustrasi kawasan industri

Eramuslim.com – Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karawang-Jawa Barat, Yati Mulyati, mengungkapkan, puluhan perusahaan di sektor industri tekstil, sandang, dan kulit di berbagai daerah sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami krisis dan ada yang terancam gulung tikar.  “Banyak hal yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan mengalami krisis. Tapi, secara umum, itu karena ketidaknyamanan investasi,” ungkap Yati Mulyati di Karawang (7/6).

Dari catatan Apindo Karawang terlihat, ada 56 perusahaan yang sekarang ini tengah mengalami krisis. Selain itu, ada pula 12 perusahaan diketahui akan “kabur” dari Karawang.

Yati mengatakan, cukup banyak faktor yang mengakibatkan perusahaan mengalami krisis, antara lain ketidaknyamanan investasi, kemacetan, dan soal transportasi. “Catatan terkait adanya puluhan perusahaan yang sedang mengalami krisis diketahui sejak memasuki pertengahan tahun ini,” tuturnya.  Puluhan perusahaan yang mengalami krisis tersebut, tambahnya, umumnya merupakan perusahaan padat karya.

Yati menilai, persoalan merupakan masalah serius. Karena, sebagai perusahaan padat karya, pekerjanya mencapai ribuan orang.

Soal kemacetan dan transportasi yang membuat puluhan perusahaan itu mengalami krisis, menurut Yati, karena perkembangan industri di Karawang tidak dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana transportasi. Ia pun berharap pemerintah segera meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, termasuk menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur.

Apindo Karawang juga berharap pemerintah benar-benar merealisasi rencana pembangunan pelabuhan internasional di Cilamaya, sesuai dengan rencana awal. Karena, pelabuhan itu menjadi bagian dari kebutuhan kalangan industri di Karawang.(rz)