“Kami ini orang Bali. Jumlah kami umat Hindu sedikit. Maka dari itu, kami menganggap umat lain yang datang ke Bali sebagai saudara kami yang ikut serta menjaga Bali. Siapa lagi yang mau menjaga Bali jika kami tak mau berkeluarga dan bersaudara dengan umat lain? Saya pun menitipkan pesan kepada ustaz saat itu supaya membimbing kami dan menjaga kami,” papar Ismaya.
Pria bernama lengkap Ketut Putra Ismaya Jaya ini meminta kepada media, ulama, kiai, ustaz, serta para sepuh dan guru seluruh Indonesia untuk membuka pintu hati melihat kebenaran dari seluruh pemaparannya. Laskar Bali tak ingin memperkeruh suasana yang hanya akan merugikan Bali sendiri.
“Kami di Bali tidak punya apa-apa. Kami tidak punya tambang. Kami tidak punya batubara. Kami tidak punya pabrik. Kami tidak punya kelapa sawit. Yang kami andalkan adalah pariwisata kami. Kenyamanan dan keamanan yang kami perlukan di sini. Jika kami ada masalah, hancurlah kami, sepilah Bali,” ujarnya.(kl/rol)