Noordin M. Top, tokoh yang diyakini sebagai gembong terorisme di Indonesia masih menjadi target pencarian kepolisian. Polisi menduga tokoh yang masih buron itu masih akan melakukan kegiatannya di Indonesia.
"Penyidikan jaringan terorisme masih difokuskan pada kelompok Noordin M. Top, yang diperkirakan masih di Indonesia, " ujar Kapolri Jenderal Polisi Sutanto dalam rapat kerja dengan Komisi III, di gedung DPR, Senin (18/2).
Menurutnya, untuk mengungkap keterkaitan terorisme yang masuk ke Indonesia dengan jaringan internasional, kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap Hambali, tersangka terorisme yang saat ini masih ditahan di penjara kamp penjara Guantanamo.
Lebih lanjut Sutanto mengatakan, rencana kepolisian Indonesia untuk memeriksa Hambali, sudah disampaikan dalam kunjungan Polri ke AS pada 25 Januari lalu.
"Dalam pertemuan dengan Direktur FBI Robert Mueller, mereka menyatakan kesediaan untuk memberikan prioritas untuk memeriksa Hambali, dan FBI akan membantu Polri, " jelasnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat NCB Interpol akan menyiapkan pertanyaan tertulis, dan melakukan koordinasi dengan Atase bidang hukum Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) untuk membahas teknis pemeriksaan terhadap Hambali.
Seperti diketahui, Hambali dianggap sebagai operator Jamaah Islamiah di Asia Tenggara, dan juga diduga turut bertanggung jawab atas serangkaian teror bom sepanjang tahun 2000 hingga 2003 di Indonesia.
Hambali ditangkap oleh aparat keamanan AS di Thailand pada Oktober 2003 lalu. Sejak Hambali dinyatakan tertangkap, AS belum mengabulkan permohonan Indonesia untuk memeriksa Hambali.(novel)