Lalu Untuk Apa Ibas Yudhoyono Ke Al Zaytun?

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas, di Jakarta, menepis tuduhan yang menuding dirinya berkaitan dengan kelompok tertentu yang mengatasnamakan "Negara Islam Indonesia" (NII).

Tuduhan itu lahir setelah ia bersama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dikabarkan mengunjungi pondok pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, pada 17 Maret silam.

"Memang benar saya mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Mas Anas Urbaningrum dari DPP PD yang mengagendakan kunjungan ke Al Zaytun beberapa waktu lalu," kata putera kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Tetapi Ibas menegaskan kunjungan itu merupakan sebuah kunjungan biasa yang diagendakan juga untuk mengunjungi beberapa pondok pesantren lain di Jawa Barat.

"Tidak benar sama sekali jika silaturahmi DPP Partai Demokrat dikaitkan dengan NII, apa lagi mendukung NII karena silaturahmi ke pondok pesantren sering diagendakan DPP PD di wilayah lain di Indonesia," tegas Ibas.

Ia sebaliknya mendesak agar pelanggaran terkait NII yang menodai dan melanggar Negara Kesatuan Republik Indonesia, ditindak dengan tegas.

"NII jelas bertentangan dengan pilar NKRI. Insya Allah Partai Demokrat akan terus menjalankan dan mengamalkan pilar NKRI," pungkasnya.

Namun teka-teki kaitan Ibas, Partai Demokrat bertandang ke Al Zaytun masih terus bergulir. Belum ada konfirmasi detail dari Partai Demokrat terkait hal itu.

Sebelumnya Imam Supriyatno, mantan petinggi NII membeberkan bahwa dalam safari ke Al-Zaytun, Partai Demokrat memberikan sumbangan kepada Pondok Pesantren Al Zaytun US$10 Ribu, yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dihadapan petinggi lainnya Partai Demokrat saat mengunjungi Al Zaytun.

"Sumbangan sebesar 10 ribu dollar Amerika itu diserahkan langsung oleh Anas Urbaningrum kepada pimpinan pondok pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, saat berkunjung ke Al Zaytun, sekitar tanggal 16 Maret 2011 lalu," kata Imam. (pz/an/inlh)