Dua orang diketahui tewas tadi malam setelah tertembak dalam penggerebekan di Kampung Sukuh, Desa Sanggrahan, Kecamatan Cemani, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) dini hari. Keduanya berinisial SQ dan H.
Tak hanya kedua orang yang dikaitkan dengan isu terorisme, seorang pedagang warung nasi, juga tewas terkena peluru panas. Namun, Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan pedagang nasi itu meregang nyawa akibat tembakan dari orang yang kemudian tewas oleh Densus 88
Penggerebekan dilakukan delapan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror sekitar pukul 00.30 WIB. “Dari dua tersangka polisi menyita dua pucuk senjata api FN, satu pucuk senjata api Baretta, satu unit granat manggis masih aktif, seratus butir peluru senjata api FN,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Sabtu (14/5).
Boy menjelaskan kronologis penangkapan versinya yakni berawal dari dua orang pelaku tersebut berboncengan sepeda motor, keluar dari sebuah rumah di daerah Cemani, Solo mengarah ke Tim Surveillance Densus 88 dan Tim Tindak, katanya seperti yang dilansir Antara.
“Tiba-tiba mereka berbalik arah dan langsung diikuti oleh Tim Surveillance dan Tim Tindak. Ketika Tim Tindak berusaha menghentikan kendaraan pelaku, namun Sigit Qordowi yang dibonceng menembaki anggota Densus, kemudian anggota bereaksi membalas tembakan,” kata boy.
Hingga kini belum diketahui dari kelompok mana asal dari kedua orang yang tewas tersebut. Yang jelas, dalam dua hari belakangan, sudah beberapa kali terjadi penyergapan terkait isu terorisme di wilayah Sukoharjo dan Surakarta. (pz/met/det)
Foto: Ilustrasi