Eramuslim – Pasangan muda asal Jakarta Timur meyakini rokok telah membunuh bayi laki-laki mereka. Keduanya mendesak Pemerintah Indonesia menghentikan industri tembakau didalam negeri yang hanya menghasilkan sampah penyakit.
Muhammad Hafizh yang baru lahir satu bulan lalu meninggal karena pneumonia setelah menghirup asap rokok di sebuah acara keluarga. Orang tuanya mengatakan mereka tidak tahu paparan asap rokok yang singkat semacam itu bisa berakibat fatal.
“Saya berharap Pemerintah Indonesia akan menutup pabrik-pabrik rokok,” kata ibu Muhammad Hafizh, Fitria Lestari.
“Rokok di sini lebih buruk daripada narkotika. Tapi narkotika hanya membunuh pengguna, sementara pecandu rokok membunuh orang-orang di sekitar mereka.”
Hafizh terpapar asap rokok di sebuah pesta untuk merayakan bayi yang baru dilahirkan tersebut. “Rokok adalah pelakunya,” kata ayah bayi itu, Hegidi Ichwanur.
“Kami yakin kebiasaan merokok merupakan faktor utamanya,” kata Fitria setuju. “Semuanya baik-baik saja sebelum itu.”
Fitria dan suaminya mengatakan para perokok adalah kerabat yang menolak mematikan rokok mereka. Menurutnya kerabatnya tidak mengetahui potensi kerusakan [dari kebiasaan merokok] tersebut.
Mereka mengatakan bayi itu diperlihatkan [ke kerabatnya] sekitar lima menit, namun terpapar asap rokok. Hafizh mengalami kesulitan bernapas dan mereka membawanya ke rumah sakit.
“Dia menghabiskan waktu selama 10 jam di UGD,” kata Fitria.
Fitria melanjutkan, “Mereka mengatakan kondisinya membaik dan dia dipindah ke bangsal, tapi kemudian kondisinya mulai menurun. Dia terbatuk-batuk, denyut nadinya semakin lemah dan lemah … dokter meminta kami untuk mendoakannya.”