Pemerintah Kuba akan mengirimkan bantuan 100 orang dokter yang telah selesai bertugas di Pakistan, untuk membantu pelayanan kesehatan korban bencana gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda usai Foreign Policy Breakfast, di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Kamis (01/6) mengungkapkan, "Kita tidak pernah secara aktif meminta bantuan dari luar negeri, kita akan berusaha mengupayakan sumber daya yang ada dalam negeri, namun kita akan menerima uluran dari berbagai negara yang ingin membantu."
Menurutnya, kedatangan Menteri Luar Negeri Kuba Felipe Perez Roque, Jum’at, (2/6), bukan hanya dalam rangka memberikan bantuan tersebut, tetapi juga untuk menyampaikan undangan resmi kepada pihak Indonesia untuk hadir dalam KTT Non Blok pada tanggal 14-15 September 2006 mendatang di Havana, Kuba.
Lebih lanjut Menlu menegaskan, sebagian besar bantuan yang diberikan oleh pihak asing dalam bentuk barang dan uang pada tahap tanggap darurat merupakan hibah, meskipun ada beberapa negara yang menawarkan bantuan pinzaman untuk tahap rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.
"100 persen bantuan itu diberikan secara cuma-cuma, walaupun bukan tidak mungkin di luar tanggap darurat kita menerima pinzaman dari negara asing," tandasnya.
Ia menambahkan, sebagai pintu penerima bantuan dari luar negeri, Departemen Luar Negeri terus berkoordinasi dengan Bakornas penaggulangan bencana alam yang meneruskan pendistribusian bantuan.(novel)