Eramuslim.com – Kualitas udara di Jakarta kembali menempati posisi teratas terburuk di dunia. Polusi udara Jakarta menempati rengking pertama di dunia, Minggu (20/8/2023).
Melansir IQAir pada pagi Minggu (2/8/2023) pukul 08.00 WIB, kualitas udara Jakarta menyentuh angka 161.
Angka tersebut menjadikan Jakarta, Indonesia, kota yang memiliki Polusi Udara terburuk di dunia. Meski kualitas udara sangat buruk, pantauan tim tvaonenews.com pukul 08.00 WIB di jalan Sudirman Jakarta, masih banyak masyarakat yang melakukan olahraga pagi.
Terlihat, banyak sekali masyarakat yang melakukan aktivitas lari, meski polusi udara sangat buruk, bahkan terburuk di dunia. Masyarakat tetap berolahraga di tengah polusi udara yang buruk, Minggu (20/8/2023)
Berbagai upaya pun terus dilakukan pemerintah untuk mengurangi polusi udara jakarta, terbaru Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan agar seluruh kementerian/lembaga menerapkan kebijakan work from home (WFH) guna memperbaiki kualitas udara di Jakarta. “Tadi Pak Menteri mengarahkan untuk Work From Home.
Nanti semua kementerian WFH,” kata Heru, di Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023). Selain itu, kebijakan ganji-genap kendaraan roda empat diperketat, dan tarif parkir diminta untuk ditinjau kembali.
Sementara itu, untuk lembaga di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai menerapkan kebijakan WFH per 22 Agustus 2023. “Kalau di Pemprov DKI Jakarta kita mulai tanggal 21 Agustus,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar menyebut telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk pengendalian pencemaran udara untuk menurunkan tingkat polusi di Jabodetabek.
“Ini kan kemarin ada studi-studi bahwa sumber utama polusi dan pencemaran udaranya adalah kendaraan. Tapi juga tidak menutup kemungkinan ada sumber-sumber yang lain,” ungkap Siti Nurbaya, Jumat (18/8/2023).
Menurut Siti Nurbaya Bakar, Satuan Tugas nantinya juga akan memeriksa seluruh sumber polusi udara. Adapun sumber-sumber lain yang dimaksud adalah pembakaran limbah elektronik dan pembangkit listrik yang independen.
“Jadi kan ada tuh untuk industri atau mal atau hotel yang pakai pembangkit listrik sendiri atau dia kombinasi dengan PLN. Nah, itu semua akan periksa,” tuturnya
Sumber: tvOne