Kronologi Tanda “X” Merah dan Tamu Misterius Ponpes Sulalatul Huda Tasikmalaya

Selanjutnya pada hari Selasa (6/2) dini hari, tamu lain dengan perilaku aneh kembali mendatangi pesantren Sulalatul Huda. Tamu tersebut mendatangi rumah H. Lutfi yang merupakan salah satu putra almarhum pendiri ponpes Sulalatul Huda KH Didi Abdul Majid. Namun orang ini tidak mau menjawab ketika ditanya nama dan asalnya.

“Seperti orang stress tapi kalau ngobrol mah nyambung, tapi ketika ditanya nama dan asal dari mana dia gak mau jawab,” terang Azmi.

Orang tersebut diantar oleh salah seorang jamaah pengajian H Lutfi. Pada awalnya pihak pesantren pada tidak menaruh curiga. Akan tetapi saat diajak ngobrol, orang ini menjawab dengan nada ancaman dan disampaikan dengan bahas-bahas istilah.

KH Aminudin Bustomi (kiri) berpatroli bersama santri dan warga

“Dan dia kalau ngomong itu seperti pake istilah-istilah intel seperti ‘hayam jago’, ‘hayam kampung’, untungnya A Haji Lutfi paham dengan istilah-istilah itu, hayam kampung itu berarti massa. Dia bilang takutnya cuma sama hayam kampung,” papar Azmi.

Keesokan harinya, Rabu (7/2/2018) ponpes Sulalatul Huda kembali didatangi orang asing yang lebih mencurigakan. Azmi mengatakan, orang tersebut tiba-tiba masuk ke halaman rumah pimpinan pesantren Sulalatul Huda KH Aminudin Bustomi sambil berteriak-teriak memanggil nama Kyai Amin.

Namun aksinya dilihat oleh salah seorang santri kemudian dilaporkan kepada pengurus pondok. Orang tersebut akhirnya diamankan di kantor pesantren. Setelah ditelusuri, akhirnya diketahui bahwa orang tersebut mengalami gangguan jiwa.

“Beberapa santri kemudian mencari informasi terkait orang itu lalu diketahui bahwa ini masih orang tasik juga gak jauh dari Paseh. Setelah itu anak dari orang ini datang dan mengaku bahwa memang ayahnya mengalami gangguan jiwa,” ungkap Azmi.