Kritik Pemerintah Soal Corona: Anda Bukannya Siapkan Tenaga Medis, Malah Influencer!

Sandi juga mempertanyakan mengapa pemerintah tidak segera membatasi pintu masuk untuk menekan penyebaran wabah itu.

Ia juga kecewa saat pemerintah malah sibuk menyiapkan anggaran untuk influencer asing daripada menyiapkan tenaga medis.

“Pintu masuk bukan dipersempit, malah dibuka lebar. Bukan tenaga medis yang dipersiapkan, tetapi anggaran untuk influencer asing,” ujar Sandiaga.

Lulusan Universitas George Washington tahun 1992 ini mengingatkan bahwa di dalam negara demokrasi, rakyatlah panglimanya, bukan ekonomi atau politik.

Sehingga dalam menghadapi permasalahan seperti wabah virus corona, sepenuhnya harus dilakukan untuk kepentingan rakyat.

“Rakyat butuh pemerintahan yang tanggap, bukan yang gemar menangkap. Pemimpin yang mau mendengarkan, bukan malah mereka yang merasa berbeda di sosial media. Pemimpin-pemimpin yang terus mendengarkan; inilah yang diperlukan oleh bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Sandiaga.

Sandiaga meyakini, Presiden Jokowi memiliki kapasitas dalam menghadapi masalah besar yang saat ini melanda Indonesia.

Sehingga ia mewakili seluruh rakyat Indonesia berharap orang nomor satu itu muncul sebagai panglima tertinggi, mengerahkan segenap sumber daya bangsa.

“Kita berharap beliau muncul sebagai panglima tertinggi untuk berperang menghadapi corona. Tampil terdepan menggalang solidaritas, lebih erat dengan bangsa lain di dunia,” harap Sandiaga Uno. Tayangan video itu pun diunggah di akun Instagramnya @sandiuno, Kamis (19/3). (psid)