Eramuslim.com – Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyindir pemerintahan Jokowi karena memburu rakyat yang memberi kritik melalui mural. Dan Harun Masiku tak kunjung dibui.
Belakangan, pemerintah seperti bersikap intimidatif dan represif terhadap ekspresi rakyat yang kritis, salah satunya kritik melalui mural.
Alhasil, pelemahan demokrasi Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo seperti dalam laporan The Economist sejalan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
“Rakyat memberikan kritik melalui mural saja malah kemudian diburu,” kata Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Sabtu (21/8).
Belum lagi intimidasi terhadap pihak-pihak yang kritis kepada pemerintah, berupa peretasan akun media sosial, doxing, maupun serangan buzzer secara terorganisir juga masif terjadi di era Jokowi.
Makin miris, fakta tersebut diperparah dengan lemahnya penegakan hukum.
Sebut saja buronan kasus dugaan korupsi yang juga bekas politisi PDIP, Harun Masiku hingga kini tak jelas keberadaannya.
“Rakyat memberikan kritik diburu, Harun Masiku masih bebas bergentayangan,” sesalnya.
Lebih lanjut, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini berharap Presiden Jokowi segera mengevaluasi pemerintahannya.
Sehingga, demokrasi di Tanah Air segera membaik sepeda sediakala.
“Kita berharap Jokowi di sisa jabatannya benar-benar memiliki komitmen melakukan koreksi total agar demokrasi Indonesia bisa kembali membaik dan memiliki nama baik di dunia internasional,” tegasnya. [Fajar]