Eramuslim.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi sorotan karena sikap yang kontradiktif ketika merespons dua isu penggunaan anggaran oleh pemerintah di saat Pandemi Covid-19. Pertama soal isu pergantian cat pesawat kepresidenan dan pembelian mobil dinas baru gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar).
Di satu sisi PKS mengkritik habis pengecatan ulang pesawat kepresidenan dengan mengatakan pemerintah tidak peka terhadap kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19. Namun PKS tak banyak bicara terkait isu pembelian mobil dinas baru untuk gubernur dan wakil gubernur Sumbar, yang merupakan kadernya.
Wasekjen DPP PKS, Ahmad Fathul Bari menilai jika kritikan kepada pengecatan pesawat kepresidenan dari biru ke merah menunjukan sikap tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang tengah kesulitan karena pandemi Covid-19.
“Menurut saya, apa yang dilakukan sangat tidak peka dengan kondisi pandemi dan kondisi masyarakat saat ini. Apalagi persebaran pandemi yang semakin massif dan sudah menyebar ke berbagai daerah,” kata Fathul seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (18/8).
Fathul menyebut keputusan mengecat ulang pesawat kepresidenan membuat pemerintah terkesan abai terhadap beban masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Dia menilai pemerintah membiarkan rakyat bertarung sendiri dengan pandemi.
“Langkah melakukan pengetatan juga tidak diiringi dengan solusi yang diberikan, sehingga masyarakat seolah bertarung sendiri dengan tantangan hidup/mati menghadapi pandemi dan kesulitan hidup yang terjadi,” ujar dia.
Sementara terkait pembelian mobil dinas baru untuk Gubernur dan Wagub Sumbar, Ketua DPP PKS, Madani Ali Sera mengingatkan bahwa sikap kritik tersebut dilayangkan karena saat ini hal yang diutamakan adalah kehidupan rakyat.