Eramuslim – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelijen Keamanan diberitakan telah menangkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat pada Senin (26/02).
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran mengatakan, para pelaku tergabung dalam grup WhatsApp “The Family MCA (Muslim Cyber Army)”.
Cendekiawan Mustofa Nahrawardaya meragukan keberadaan group MCA. “Mana ada grup MCA?????? ini misterius!” tulis Mustofa di akun Twitter @NetizenTofa, meretweet tulisan bertajuk “Polri Bongkar Grup “The Family MCA”, Sindikat Penyebar Isu Provokatif”.
“Saya penasaran, siapa saja yang mengaku MCA ini, dan nama akunnya apa saja?” tambah @NetizenTofa.
Mustofa bahkan menegaskan, dirinya tidak percaya yang ditangkap adalah MCA asli, jika lima akun Twitter, yakni @MustofaNahra, @digembok, @joxzin_jogja, @PartaiSocmed, dan @kangdede78 tidak ditangkap.
“Selama admin –>> @MustofaNahra @digembok @joxzin_jogja @PartaiSocmed @kangdede78 TIDAK ditangkap, saya gak percaya ini MCA asli..,” tulis @NetizenTofa.
Dari lima akun Twitter yang disebut Mustofa, hanya akun @kangdede78 yang merupakan akun asli, bukan anonim. Akun @kangdede78 diketahui milik Dede Budhyarto yang dikenal sebagai Panglima War Room Jokowi Sosial Media Valunteer (Jasmev).