Eramuslim.com – Lembaga negara yang menghabiskan uang hanya untuk pencitraan, bukan penegakan hukum dan keadilan, apalagi hanya lembaga ad hoc tidak ada guna seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penegasan itu disampaikan aktivis politik Narliswandi Piliang atau Iwan Piliang menyikapi kesimpulan KPK yang tidak menemukan adanya tindak pidana dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW).
“Lembaga negara yg habisin uang hanya utk pencitraan bukan penegakan hukum dan keadilan apalagi cuma Add hoc ya tak ada guna spt > @KPK_RI,” tulis Iwan Piliang di akun Twitter @IwanPiliang7.
Tak hanya itu, Iwan Piliang juga menyambut penggalangan people power untuk untuk “menyelamatkan” negara. “People Power Keniscayaan. Momen Pas people power ya Ramadan,” tegas @IwanPiliang7 menanggapi penggalangan people power dari netizen.
“Go people.power,” tulis @IwanPiliang7 menanggapi ciutan akun @andritz_0511. Sebelumnya @andritz_0511 menulis: “@IwanPiliang7 @KPK_RI KPK nunggu di amuk massa, nanti kl dah digeruduk baru ngeluarin ada bukti temuan baru.”
Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan bahwa KPK tidak menemukan adanya tindak pidana dalam kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Penyidik kami tidak menemukan perbuatan melawan hukum,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan (14/06).
Agus didampingi empat pimpinan KPK lainnya, yakni Alexander Marwata, Saut Situmorang, Laode Muhammad Syarif, dan Basaria Panjaitan.
Agus menjelaskan, pihaknya sudah mengundang para ahli untuk memberikan keterangan seputar kasus tersebut, di antaranya ahli dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Hasilnya, tambah Agus, tidak ada indikasi kerugian negara dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terkait pembelian lahan Sumber Waras.(ts/intelijen)