Dengan cepat Bawaslu, meminta bantuan KPK, khususnya para penyidik ahli IT KPK, untuk masuk ke ruang IT KPU, melakukan investigasi atas dugaan kecurangan ataupun penipuan entry data, sehingga merugikan dan mengabaikan hak rakyat.
Kenapa Bawaslu harus minta bantuan KPK. Sebab yang diduga melakukan kecurangan atau fraud berupa abuse of power adalah Komisioner KPU. Dan para komisioner KPU adalah pejabat Negara. Urusan sogokan tas bermerek, jam bermerek dan barang mewah lainnya, sedikit uang, dengan nilai total sekitar Rp 500 juta, yang diduga dilakukan Bupati Talaud yang cantik, tidak ada ampun masuk tahanan KPK , dan langsung pakai rompi oranye. Ternyata rompi oranye tersebut, semakin menambah kecantikan sang Bupati (maaf kalau mata saya yang salah melihatnya di TV).
Urusan hajatan Pemilu ini menyangkut dana triliuan rupiah (sekitar Rp25 triliun), menghasilkan nyawa melayang hampir 500 orang, dan ribuan sakit, para petugas KPPS, dan petugas Bawaslu. Bukan itu saja, ratusan juta hak suara rakyat yang dipermainkan, dimanipulasi, sehingga hampir di semua provinis terjadi protes, keributan, antara petugas KPU (KPPS), saksi Paslon, dan rakyat yang sangat peduli dengan hak suaranya. Bahkan gesekan dengan Polisi tidak bisa dihindarkan, karena sikap Polisi yang terlalu represif, dan terkesan melindungan salah satu Paslon. Itu semua ibarat parodi yang dipertontonkan bangsa ini keseluruh dunia.