Eramuslim.com – Beberapa wacana beredar di masyarakat dan twit para netizen yang mengatakan jika saat ini pengumpulan KTP oleh TemanAhok mulai mengalami kesulitan.
Kesulitan ini dikarenakan pada pengumpulan awal mereka hanya disodorkan nama Ahok saja, ketika adanya perubahan wakil Ahok dari Djarot ke Heru, bentuk form dukungan independen berubah, bahkan ditengarai jika berita yang beredar pada pengumpulan awal sudah berjumlah 700 ribu hanyalah kebohongan belaka.
Kesulitan ini mulai memaksa beberapa kantor ataupun perusahaan yang dimiliki oleh para warga keturunan, memaksa pekerja dan pegawai mereka mengumpulkan KTP untuk diserahkan ke Teman Ahok.
” Iya mas, kami sempat disuruh untuk kumpulkan KTP, tapi banyak teman kami yang tidak mau, bahkan beralasan jika KTP tertinggal atau sudah kadaluarsa, bahkan ada yang bilang jika KTP mereka bukan dari DKI,” ujarnya minta namanya dirahasiakan, karena takut jika sampai ketahuan dan dipecat.
Bahkan menurut wanita ini, beberapa temannya di kantor lainnya juga mengalami hal yang serupa, jika pimpinan mereka yang nota bene adalah warga keturunan memaksa mereka untuk menyerahkan foto kopi KTP.
Selain pemaksaan dari pimpinan kantor kepada anak buahnya di kantor untuk mengumpulkan KTP, ada juga paksaan berupa selebaran dari beberapa ketua RT di Jakarta Selatan yang meminta agar warganya mendukung Ahok.
“Saya sempat lihat (selebarannya), karena di atasnya tertulis teman ahok,” ujar Macel kepada pembawaberita.com
Namun oleh Macel hal ini tidak diperdulikan, karena dirinya juga tidak mau menjadi ribut, sementara Macel sendiri tidak mau mendukung Ahok.
KPU harusnya mengusut kabar seperti ini karena sungguh-sungguh tidak fair dan memalukan. Hanya orang komunis yang berprinsip “Tujuan menghalalkan segala cara”. (ts/pm)