Oleh karena itu, Praswad mendesak KPK berhenti ‘membohongi’ masyarakat. Praswad mengingatkan masyarakat tidak bodoh karena dapat mengecek langsung lewat internet.
“Jangan publik terus-terusan dibodohi, seolah perkara gratifikasi private jet ini hanya sekedar soal uang pengganti gratifikasi Rp90 juta,” ujar Praswad.
Selain itu, Praswad mengatakan gratifikasi secara teoritis maupun praktis bisa diberikan secara langsung maupun tidak langsung kepada si penyelenggara negara.
“Sehingga jangan ada yang coba-coba menyesatkan logika bahwa gratifikasi harus diterima langsung oleh penyelenggara negara,” kata Praswad.
Praswad menyebut salah satu pendekatan yang paling umum ialah gratifikasi kepada penyelenggara negara diberikan lewat keluarganya.
“Harusnya KPK tidak asing dengan modus tersebut. Kita tentu masih ingat bahwa bukan pertama kalinya KPK melakukan pendalaman dari hubungan keluarga atas dugaan gratifikasi,” ucap Praswad.
Pada Selasa lalu, Kaesang Pangarep mendatangi Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (17/9/2024) untuk melakukan klarifikasi. Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK merupakan inisiatif pribadi.
“Kedatangan saya hari ini ke KPK adalah karena inisiatif pribadi sebagai warga negara yang baik, bukan karena panggilan/undangan tertulis dari KPK walaupun saya bukan pejabat/penyelenggara negara,” kata Kaesang.
Soal kedatangan ke KPK, Kaesang mengungkapkan ingin menyampaikan informasi soal keberangkatannya ke AS menggunakan jet pribadi.
“Saya menyampaikan informasi mengenai perjalanan saya ke AS yang menumpang atau nebeng temen saya,” ujar Kaesang.
Oleh karena itu, Kaesang ingin meminta saran dan nasehat KPK terkait tundingan kepada dirinya. “Saya minta arahan dan nasihat dari KPK,” ujar Kaesang.
Juru Bicara Kaesang, Francine Widjojo mengklaim Kaesang dan istrinya, Erina Gudono kembali ke Indonesia dari AS memakai penerbangan komersial. Francine membantah Kaesang pulang dengan jet pribadi lagi.
“Mas Kaesang pulang naik pesawat komersial,” kata Francine dalam keterangan pers dikutip pada Jumat (20/9/2024).
Francine menjelaskan keterangan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengenai penumpang jet pribadi yang dipakai Kaesang dan Erina ke AS. Francine mengklarifikasi informasi jet pribadi cuma diisi empat orang kurang tepat. Ia mengklaim teman dari Kaesang selaku pemilik pesawat itu ikut dalam penerbangan ke AS. Dengan demikian, ia meyakini jumlahnya jadi delapan orang.
“Di pesawat itu ada delapan orang penumpang. Empat orang dari pemilik pesawat dan empat orang dari Mas Kaesang. Mereka berangkat bersamaan dari Jakarta ke Amerika,” ujar Francine.
Francine menyebut dengan adanya si pemilik jet pribadi dalam penerbangan itu maka dapat dipastikan Kaesang menumpang ke Negeri Paman Sam.
“Benar Mas Kaesang nebeng atau menumpang pesawat pribadi temannya,” ucap Francine.
Walau demikian, Francine ogah merespons ketika ditanya mengenai data manifes pesawat komersil yang dinaiki Kaesang dan Erina. Ia mengklaim info semacam itu sudah disampaikan Kaesang ke pihak KPK pada Selasa lalu.
“Mas Kaesang sudah memberikan keterangan ke KPK hari ini dalam konsultasinya dengan KPK terkait dugaan gratifikasi. Bisa ditanyakan ke KPK,” ujar Francine.
Sumber: republika