Para pengungsi banjir mulai merasakan kekurangan pasokan air minum akibat keterbatasan bantuan, hal tersebut dialami oleh pasangan Robert dan Kasminah yang sejak Sabtu (3/2) sore mengungsi bersama anak-anak mereka di bawah tenda yang terletak dijembatan kali Ciliwung sekitar Jl. MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
"Air minum pokoknya kurang banget, saya tadi sudah ambil satu gelas, pas giliran ngambilin buat anak saya gak boleh lagi, " tuturnya.
Robert mengaku memilih tempat itu dengan alasan posko yang disediakan oleh pihak kelurahan sudah padat, dan Ia pun sudah merelakan barang-barangnya hanyut asalkan dokumen penting dan buku sekolah anak-anak masih bisa terbawa.
Namun Isterinya Kasminah berharap, tim medis segera datang memberikan pengobatan kepadanya yang sudah mulai merasa tidak enak badan karena harus tidur diudara yang dingin.
"Sepertinya kalau di sini kurang bantuan deh dibanding Kampung Melayu yang banyak posko dari partai politik dan sebagainya, jadi ya kami hanya mengandalkan makanan saja, tapi sekarang badan saya sudah masuk angin kayaknya, " tukasnya.
Berbeda dengan diwilayah Cawang, Para Pengungsi Banjir di Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, bisa mendapat pelayanan kesehatan cuma-cuma yang didirikan di Posko Kelurahan.
Namun proses evakuasi para korban banjir warga Cililitan tidak dapat berjalan mulus, hal ini disebabkan regu penolong kesulitan untuk megevakuasi lantaran arus air yang deras, dan warga yang merasa ketakutan untuk naik perahu, akhirnya mereka memilih bertahan di atas atap rumah mereka.
Hal itu diceritakan oleh Mulyanto salah seorang korban banjir, yang sudah lebih dulu mengungsikan isteri dan orang tuanya ke rumah kerabatnya yang tidak terkena banjir.
Meski demikian Mulyanto (34 tahun) mengaku telah kehilangan surat-surat berharga miliknya termasuk ijazah, karena rumahnya yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah teredam banjir, kini juga menjadi sasaran luapan air.
"Ini banjirnya mendadak sih, jadi gak sempat beres-beres lagi, gak nyangka aja besar sekali, memang paling besar dari tahun sebelumnya, " cetusnya.
Mulyanto menilai langkah yang diupayakan oleh regu penolong sudah cukup cekatan, walaupun mengalami kesulitan, dan Ia melihat bantuan yang diberikan bagi warga kelurahan Cililitan sudah diupayakan semaksimal mungkin.
Ia menuturkan, akibat banjir tadi malam salah satu tetangganya yang bernama H. Juki berusia sekitar 60 tahun meninggal dunia, dan seorang laki-laki berusia 23 tahun bernama Anca setelah membantu evakuasi warga lainnya, harus dirawat diklinik terdekat, karena mendadak sakit.
Luapan kali Ciliwung juga tak luput menggenangi pusat perbelanjaan Carefourr MT. Haryono, Jakarta Timur, terlihat air berwarna coklat menutupi hampir seluruh halaman parkir yang biasa dipenuhi oleh kendaraan, sehingga toko harus untuk sementara.(novel)