Koperasi Syariah Makin Menjamur

Koperasi Syariah Makin Menjamur

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarifudin Hasan memuji pertumbuhan koperasi syariah yang begitu pesat dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun belakangan.

Menjamurnya koperasi berbasis syariah ini, disebabkan banyaknya Pondok Pesantren yang terlibat mendirikan koperasi-koperasi syariah. Sehingga pola yang diterapkan bisa diterima di masyarakat.

“Koperasi syariah saat ini menjadi primadona bagi pergerakan koperasi. Dan ini bisa menjadi contoh koperasi yang lain,”jelasnya saat meninjau International Islamic Financial Inclusion Summit (IFIS), Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2012).

Kemajuan koperasi syariah, menurut Syarif, tidak hanya terjadi di wilayah barat Indonesia saja. Menjamurnya koperasi syariah juga terjadi di wilayah-wilayah timur Indonesia.

Termasuk pedalaman Papua dan maluku. Kondisi tersebut sangat membantu berkembangannya ekonomi daerah pedalaman Indonesia pada bagian timur. Memang, secara makro, untuk wilayah timur Indonesia, pertumbuhan ekonominya saat ini masih mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

“Terutama wilayah NTT, Papua dan Papua Barat yang benar-benar perlu mendapatkan perhatian serius. Karena karakter wilayahnya yang sangat berbeda,”paparnya tanpa menjelaskan lebih rinci alasan ketiga wilayah tersebut perlu mendapatkan perhatian.

Lebih lanjut Syarif Hasan mengatakan, pertumbuhan koperasi, baik berbentuk umum maupun berbentuk syariah, sedikit banyak ikut membantu pertumbuhan pendapatan perkapitalnya.

Syarif mengklaim pada 2011 lalu, pertumbuhan pendapatan kapital Indonesia naik menjadi USD 3545. Syarif optimistis pada 2014 nanti, pendapatan per kapita Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar USD4.000 per tahunnya.

“Kenaikan pendapatan per kapital itu wajar, karena pertumbuhan ekonomi pada 2011 ini mengalami Kenaikan 11,9 persen begitu pula pada 2013 naik 10 persen dan 2014 nanti naik menjadi delapan persen,” jelasnya.

Meskipun dari 192.433 koperasi yang tersebar di Indonesia, 20 persennya mati suri, kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi pertumbuhan koperasi syariah yang berperan terhadap pertumbuhan perekonomian secara nasional.(fzl/okezone)