Sudah menjadi hal lumrah jika seorang pejabat termasuk gubernur pergi keluar negeri. Terlebih lagi jika itu berkaitan dengan fungsi jabatannya sebagai gubernur. Tapi, itu akan menjadi sorotan publik jika perginya gubernur keluar negeri di saat wilayahnya sedang dilanda bencana yang menewaskan ratusan warganya.
Itulah yang saat ini jadi sorotan untuk kepergian gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Sejak Rabu hingga Sabtu besok, politisi PKS ini berada di Berlin Jerman untuk menghadiri undangan dari KBRI di Jerman. Di sana, Irwan dijadwalkan menyampaikan presentasi soal potensi investasi di Sumbar.
Keberangkatan Irwan Prayitno ke Jerman juga menyertakan tim pejabat terkait yang menangani investasi dan pariwisata di Sumbar. Tidak heran jika seluruh biaya keberangkatan tim itu dibiayai oleh APBD Sumbar.
Menurut Wagub Sumbar, Muslim Kasim, biaya keberangkatan Gubernur dan para pejabat terkait memang dari APBD. "Anggarannya dari APBD Sumbar, nggak mahal kok. Saya tak tahu berapa besaran anggarannya, tapi yang jelas tak banyak,” ucap Muslim kepada wartawan saat konfrensi pers di kantor Gubernuran pada Kamis kemarin.
Pertanyaannya, apakah keberangkatan Gubernur ke luar negeri di saat bencana seperti ini memang sudah mendapat izin dari presiden sesuai dengan peraturan yang berlaku?
Muslim membenarkan bahwa keberangkatan itu memang belum mendapat izin tertulis. Tapi, surat perizinan itu sudah diajukan ke Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menyatakan kepada Antara, bahwa permohonan izin itu diajukan sebelum ada bencana di Mentawai. "Gubernur Sumbar sudah ajukan permohonan izin sebelum gempa terjadi. Kemudian kita antarkan (izin) ke Presiden," kata Gamawan, di Jakarta, Kamis malam, setelah menutup acara orientasi kepemimpinan bagi bupati dan wali kota terpilih 2010 di Gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri.
Persoalannya, patutkah seorang pemimpin tertinggi di suatu daerah seperti gubernur meninggalkan warganya yang sedang tertimpa bencana besar? Bukankah relawan dari berbagai daerah justru berbondong-bondong datang ke Mentawai Sumbar untuk melakukan pertolongan kepada korban? Bahkan, sembilan relawan dari Jepang dikabarkan datang ke Mentawai untuk ikut menengok korban.
Pakar Sosial, Dr. Imam Prasodjo kepada Metro TV, sangat menyayangkan kepergian Irwan Prayitno keluar negeri untuk alasan apa pun. ”Saya yakin kepergian Pak Gubernur keluar negeri untuk kepentingan daerah, tapi saya tetap menyayangkan kepergian itu karena warga sangat membutuhkan kehadiran pemimpinnya di saat duka seperti ini,” ucap pakar sosiologi ini.
Imam pun menambahkan bagaimana seorang Presiden SBY saja bisa membatalkan beberapa jadwal kenegaraan ketika berada di luar negeri demi mendengar adanya bencana gempa dan tsunami di Mentawai dan bencana Gunung Merapi. mh
foto: tribunnews