Eramuslim.com – Pidato Presiden Joko Widodo di Gedung Parlemen, tadi pagi soal penyelesaian kasus-kasus pelanggatan HAM langsung menuai kritikan. Koordinator Kontras, Haris Azhar mengatakan, soal isu pelanggaran HAM berat hanyalah janji-janji yang sudah disampaikan oleh Jokowi sejak kampanye Pilpres 2014 lalu.
“(Penyelesaian HAM) itu stagnan,” jelas Haris di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (14/8).
“Jadi masih bilang tentang saya akan menyelesaikan, saya masih akan menyelesaikan dan melakukan rekonsiliasi gitu. Jadi kata-katanya masih future tanse gak ada yang sudah dilakukan, kalaupun dia mau mengutip sedang dilakukan, paling cuma dia bisa bilang dia sudah memerintahkan Jaksa Agung,” kritik dia lagi.
Dia tekankan, hingga delapan bulan memerintah, Presiden Jokowi masih kurang intens. Efek penyelesaian HAM yang bagus dan kuat juga belum terasa, malah terkesan omong doang alias omdo.
“Jadi ketika sudah hampir satu tahun, dia masih bilang soal mau menyelesaikan, itu artinya memang belum ngapa-ngapain,” demikian Haris.
Jika Jokowi ingin benar-benar dianggap serius menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, salah satunya adalah penyelesaian Kasus Lampung yang diduga kuat melibatkan Hendropriyono, atau kasus Kudatuli atau penyerangan kantor PDIP yang diduga kuat Sutiyoso yang sekarang Ka BIN ikut bertanggungjawab. Jika tidak, ya Omdo. (rz)