Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia berharap Kongres Al-Quds Internasional di Istanbul, Turki, yang saat ini tengah berlangsung dapat membawa hasil yang positif untuk kepentingan Palestina khususnya, dan umat Islam pada umumnya.
"Pertemuan internasional ini sangat penting, apalagi kalau dalam kongres ini menyatukan pemikiran tokoh umat Islam yang hadir wakil dari negara-negara yang cukup banyak, dengan berkumpul begini paling tidak kan muncul pemikiran-pemikiran bagaimana melindungi Al-Aqsha itu, "ujar Salah Satu Ketua DDII Zahir Khan usai Seminar Refleksi seabad M. Natsir, di Aula Mahkamah Konsitusi, Jakarta, Kamis (15/11).
Dirinya meminta agar hasil kesepakatan yang dirumuskan dalam pertemuan itu, dapat segera diimplementasikan, untuk menghentikan permainan Zionis Israel yang dibantu oleh AS dan sekutunya menduduki tanah Palestina.
"Yahudi tidak punya hak di situ, Yahudi baru masuk sebelum 1948 yang didukung oleh Inggris dan AS. Kalau dunia ini adil itu, seharusnya bisa distop oleh PBB, tindakan Israel itu kriminal, "cetusnya.
Zahir menyayangkan, sikap PBB dan OKI yang belum memperlihatkan sikap tegasnya terhadap Israel, terlebih lagi kini Israel masih meneruskan proyek penggalian lubang bawah tanah, di samping Masjidil Aqsha.
Ia menegaskan, apabila negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) bersuara lantang, dan memiliki kemauan hal itu bisa dicegah konflik berkepanjangan di Palestina.
"OKI sebetulnya bisa banyak berbuat kalau mau, tapi masalahnya seperti yang dikatakan Mahatir OKI hanyalah Oo I See, "imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kegiatan Kongres Al-Quds Internasional di Istanbul yang dimulai pada Kamis hingga Sabtu (15-17 November 2007/5-7 Dzulqaidah 1428H) secara garis besar dibagi tiga bagian, yaitu seminar, workshop dan pameran. Dan diakhir pertemuan, para peserta Kongres Al-Quds Internasional akan merumuskan buah pikirannya, dan membuat Deklarasi Istanbul untuk menjaga kemuliaan kota suci Al-Quds dari kejahatan Zionis Israel yang melakukan tindakan diskriminasi, rasis, dan pembersihan etnik Arab. (novel)